Sukses

Bursa Asia Bergerak Fluktuatif Menunggu Laporan Ekonomi China

Indeks MSCI Asia Pasifik naik tipis 0,1 persen menjadi 132,87 pada pukul 09.07 waktu Tokyo Jepang.

Liputan6.com, New York - Saham-saham di kawasan Asia (bursa Asia) bergerak fluktuatif dengan indeks patokan regioanl bergerak di level terendah sejak Oktober 2015 lalu. Investor tak banyak melakukan transaksi karena lebih memilih menunggu data-data ekonomi yang akan dikeluarkan oleh otoritas China.

Mengutip Bloomberg, Rabu (11/11/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik naik tipis 0,1 persen menjadi 132,87 pada pukul 09.07 waktu Tokyo Jepang. Pada perdagangan kemarin, Indeks acuan ini ditutup di level terendah terhitung sejak 14 Oktober 2015.

Indeks Topix Jepang hanya sedikit berubah dan Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3 persen dan Indeks S&P/NZX 50 selandia baru menguat 0,2 persen. Pasar China dan Hong Kong belum dibuka.

Pada perdagangan dua hari terakhir, bursa Asia bergerak melemah karena kekhawatiran investor akan pelemahan ekonomi China. Pada hari ini data-data yang bakal dikeluarkan oleh otoritas China antara lain data penjualan ritel, data produksi pabrik dan juga data realisasi investasi.

"China sedang dalam tren perlambatan ekonomi," jelas Kepala Investasi BMP Harris Bank, Chicago, AS, Jack Ablin.

Ia melanjutkan, saat ini pemerintah China sedang mencoba mengubah pendorong pertumbuhan ekonomi dari investasi menjadi konsumsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun menurut Jack, meskipun hal tersebut mampu dilakukan nilainya tak akan begitu besar.

"Hal ini menyebabkan pelaku pasar sedikit sanksi dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah China," tambahnya.

Dalam laporan terakhir memperlihatkan bahwa pelonggaran moneter yang dilakukan oleh otoritas China belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Beberapa kali memang Bank Sentral China mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pergerakan ekonomi. Langkah yang pertama adalah mendevaluasi mata uang yuan sehingga dan kemudian disusul dengan langkah kedua dengan menurunkan suku bunga acuan. (Gdn/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini