Sukses

RI Tak Perlu Tiru Belanda Soal Reklamasi Pantai

Indonesia dinilai tidak perlu mengikuti langkah Belanda dan Singapura dalam melakukan reklamasi wilayah perairannya.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dinilai tidak perlu mengikuti langkah Belanda dan Singapura dalam melakukan reklamasi wilayah perairannya sehingga menjadi daratan atau pulau baru. Seperti saat ini DKI Jakarta tengah melaksanakan proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Ahli Kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Alan F Koropitan mengatakan, Belanda dan Singapura memiliki alasan yang jelas terkait langkahnya melakukan reklamasi wilayah perairan. Sedangkan Indonesia, tidak pun alasan yang dinilai mendesak untuk melakukan hal tersebut.

"Mereka (Belanda) memang tanahnya dibawah permukaan laut, kalau kita kan tidak. Kemudian Singapura juga, tidak punya banyak lahan, sedangkan kita tidak demikian. Lahan kita banyak," ujarnya di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta, Rabu (11/11/2015).


Selain itu, jika pemerintah khususnya pemerintah daerah (pemda) DKI Jakarta beralasan bahwa reklamasi dilakukan untuk menghalau dampak dari kenaikan permukaan laut, Alan menyatakan yang harus dilakukan pemerintah justru mengatasi masalah penurunan permukaan tanah. Karena hal ini yang sebenarnya terjadi.

"Kenaikan muka laut bukan alasan karena yang terjadi yaitu penurunan muka tanah. Justru yang harus dilakukan adalah bagaimana mengatasi land subsidence (penurunan permukaan tanah)," kata dia.

Selain itu, proyek reklamasi yang dilaksanakan di teluk Jakarta juga dinilai tidak sejalan dengan fokus pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan. Jika akan dibuat pusat kegiatan ekonomi, mestinya bisa dilaksanakan di wilayah lain yang masih minim pembangunan, bukan di ibukota.

"Apakah ingin semua pembangunan itu di Jakarta? Fokus pemerintah kan kurangi disparitas pembangunan. Situasinya sangat berbeda. Belum lagi soal sungai-sungai yang bermuara ke sana dengan potensi banjir. Ini konsekusensi lebih besar dibandingkan dengan kepentingan ekonomi. Dan setelah kita berhasil restorasi pesisir pantai pun akan ada sumber ekonomi baru," tandasnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.