Sukses

Rosan Roeslani Resmi Daftar Diri Jadi Kandidat Ketua Umum Kadin

Rosan mengklaim telah mendapatkan dukungan dari sekitar 11 perwakilan Kadin provinsi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P Roeslani secara resmi mendaftarkan diri sebagai kandidat ketua umum Kadin periode 2015-2020.

Rosan mengklaim telah mendapatkan dukungan dari sekitar 11 perwakilan Kadin provinsi seperti Kadin di Sumatera, Sulawesi Utara, dan Papua. Selain itu, pencalonan dirinya dirinya juga mendapat 22 asosiasi dunia usaha di Indonesia.

"Saya mendaftar secara resmi sebagai Calon Ketua Umum Kadin. Tadi disampaikan kepada dua MC saya (master campaign), ada 11 Kadin provinsi yang hadir dari Sumatera, Sulawesi Utara sampai Papua hadir. Dan juga dihadiri 22 asosiasi," katanya di Menara Kadin, Jakarta, Senin (16/11/2015).

Rosan mengatakan, di tengah gejolak ekonomi yang terjadi baik di Indonesia maupun secara global, Kadin harus berperan lebih banyak agar bisa menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

"Kondisi makro ekonomi sangat bergantung pada sektor riil. Apa yang terjadi pada sektor perdagangan, perindustrian, dan jasa akan menentukan stabilitas ekonomi nasional. Pada sektor riil inilah peran Kadin sebagai wadah para pelaku usaha akan sangat menentukan bagi pertumbuhan positif ekonomi kita," kata dia.

Rosan mengungkapkan, jika terpilih menjadi orang nomor 1 di Kadin mengantikan Ketua Umum Kadin saat ini Suryo Bambang Sulisto, maka dirinya akan mendorong pertumbuhan sektor industri agar industri di dalam negeri menjadi industri yang kuat dan berdaya saing menghadapi tantangan ekonomi global.


"Kami ingin mendorong agar sektor industri perlu dibangun untuk menjadi pondasi ekonomi nasional. Sebab kami yakin, bila sektor industri dalam negeri kokoh, ketergantungan pada faktor eksternal akan menurun yang berimbas pada stabilitas ekonomi kita," tandasnya.

Selain itu, Rosan juga ingin produk lokal mendunia. "Kami harus punya kemandirian, punya nasionalisme yang dibangun. Ingin punya produk local champion yang bisa menjadi global citizen," ujarnya.

Ia menyayangkan, hilangnya merek produk elektronik "National" di pasar global dan diganti dengan satu merek yakni Panasonic pada 2004. Padahal National telah menjadi merek legendaris dan dikenal luas. Transformasi ini diiringi pergantian nama perusahaan menjadi PT Panasonic Gobel Indonesia dari sebelumnya PT National Panasonic Gobel.

"Kita harus bangkitkan produk nasional kita, jangan seperti Panasonic. Sekarang National-nya hilang, tinggal Panasonic saja. Kebanggaan ini mesti dibangun. Dulu mana pernah beli televisi Korea, tapi sekarang maunya beli Sony, Samsung atau LG. Ini contoh produk local champion yang bisa menjadi global citizen," terang Rosan.

Menurut Presiden Direktur PT Recapital Advisor ini, Indonesia mempunyai banyak produk nasional yang berpotensi naik kelas. Salah satunya dicontohkan, merek Teh Botol.

Kata Rosan, sebuah industri bukanlah yang hanya mempunyai pabrik atau usaha, melainkan tercipta kegiatan bisnis yang dilakukan secara inovatif, cerdas, memberikan manfaat dalam skala ekonomi besar. "Produk itu sudah menjadi local champion, siapa yang tidak suka minum Teh Botol. Tapi kita harus membawanya jadi global citizen," papar Rosan. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini