Sukses

Kebijakan The Fed Kembali Bayangi Harga Emas

Harga emas diperkirakan mendatar pada perdagangan Selasa pekan ini seiring fokus pelaku pasar beralih rencana kenaikan suku bunga the Fed.

Liputan6.com, Singapura - Harga emas diperkirakan masih tertekan seiring harapan rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga masih membayangi.

Mengutip Bloomberg, harga emas diperdagangkan lebih tinggi 0,1 persen ke level US$ 1.084,05 per ounce pada pukul 10.31 waktu Singapura.

Pada perdagangan kemarin, harga emas naik 1,3 persen setelah terjadi serangan teror Paris sehingga menaikkan permintaan emas. Fokus investor pun kembali untuk prospek suku bunga bank sentral AS sehingga membuat permintaan untuk aset safe haven memudar.

Pelaku pasar akan menantikan rilis angka inflasi yang akan memberikan petunjuk tambahan kapan bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya.

"Kenaikan harga emas seiring permintaan investasi safe haven menjadi pudar. Saat ini kebijakan bank sentral AS (the Fed) masih mendominasi prospek harga emas," tulis riset Australia and New Zealand Banking Group Ltd, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (17/11/2015).

Dalam riset www.fortisasiafutures.com, harga emas cenderung bergerak datar pada hari ini setelah sempat bergerak sangat fluktuaktif pada perdagangan semalam.

Saat ini harga masih bergulir di bawah rata-rata selama pergerakan 20 dan 50 hari terakhir. "Harga logam tersebut masih cenderung bergerak datar. Stochastic masih berada di area oversold. Resistance dan support berada di harga US$ 1.089,70-US$ 1.078," tulis riset tersebut. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.