Sukses

Janji Calon Ketum Kadin Hadapi Pasar Bebas ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai berlaku pada 1 Januari 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani (RPR) berkomitmen untuk menjadikan Kadin sebagai motor penggerak industrialisasi nasional menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku pada 1 Januari 2016.

‪"Pemimpin harus mempunyai visi yang agresif  dan inovatif serta berjiwa besar. Saya akan menjadikan Kadin sebagai katalis pendorong peningkatan produktivitas dan daya saing industri nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (18/11/2015).‬

‪Rosan mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dikaruniai sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang besar.

Potensi yang dimiliki Indonesia itu selain  dapat menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi anak bangsa, juga akan mempercepat transformasi negeri ini menjadi negara maju.‬

‪"Industrialisasi adalah kenyataan bagi Indonesia. Kita harus mewujudkan tekad itu untuk menjadi negara maju," lanjutnya.

Menurut Rosan, di tengah persaingan pasar yang semakin ketat di tingkat domestik maupun internasional, industrialisasi diyakini menjadi salah satu pendorong untuk menghadirkan harapan positif  bagi kemajuan ekonomi nasional.

Industrialisasi selain dapat meningkatkan arus masuk investasi, juga akan membuka lapangan kerja baru seluas-luasnya dan menciptakan multiplier effect  di sektor perdagangan.‬

Melalui industrialisasi, lanjut dia, diharapkan terjalin suatu proses penciptaan nilai tambah dalam setiap kegiatan ekonomi, termasuk dalamnya, produksi, distribusi perdagangan, dan investasi.‬

‪Oleh sebab itu, Kadin sebagai organisasi pengusaha tertua di Indonesia, wajib mendorong pertumbuhan, pemerataan, kemajuan, keadilan, dan kehormatan bangsa.  ‬

‪"Kadin harus menjadi perwakilan dunia usaha yang efektif, strategis, relevan, dan inklusif. Saya yakin suara Kadin sebagai organisasi yang menyuarakan kepentingan dunia suaha nasional akan didengar dan dihormati pemerintah," tandasnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini