Sukses

Harga Emas Menguat Setelah The Fed Keluarkan Hasil Rapat

Harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan naik US$ 1,10 atau 0,1 persen.

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat setelah hasil pertemuan dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) menunjukkan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Kenaikan tersebut kemungkinan besar akan dilakukan secara bertahap.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (19/11/2015), sebagian besar pejabat the Fed berharap bahwa perekonomian AS akan memenuhi persyaratan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan di Desember 2015 nanti. Harapan tersebut tertuang dalam risalah pertemuan yang dilakukan oleh mereka pada Oktober kemarin.



Setelah keluarnya risalah tersebut, harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan naik US$ 1,10 atau 0,1 persen menjadi US$ 1.096,57 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Sebenarnya, dengan rencana kenaikan suku bunga the Fed tersebut, harga emas tertekan. Namun para pedagang dan pelaku pasar lebih memilih untuk melakukan aksi beli sebelum rencana tersebut benar-benar terjadi. Dengan aksi beli tersebut maka harga emas menjadi terdongkrak.

Pelaku pasar juga berharap bahwa kenaikan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS tidak secara drastis namun lebih baik dilakukan secara bertahap. "Pelaku pasar sudah yakin bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga, saat ini yang dilihat adalah apakah kenaikan tersebut dilakukan secara cepat atau tidak," tutur Broker Linn & Associates, Chicago, Ira Epstein.

Harga emas sempat bergerak liar menjelang rilis dari pertemuan the Fed tersebut. rentang perdagangan emas mencapai US$ 5,50 atau sekitar 3,3 persen karena pelaku pasar belum bisa meraba-raba apa yang dibicarakan oleh the Fed.

Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas dunia tergelincir menuju posisi terendah dalam enam tahun dipicu penguatan dolar AS dan kenaikan di pasar saham yang sempat mengalami kerugian akibat aksi teror di Paris Prancis pada pekan lalu.

Selain itu harga emas berada di bawah tekanan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. (Gdn/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini