Sukses

Pupuk Indonesia Resmikan Pabrik Senilai Rp 36,99 Triliun

Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) mempunyai komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam bidang Ketahanan Pangan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pabrik Kaltim-5 milik PT Pupuk Kaltim yang merupakan Anak Perusahaan dari Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) Grup, produsen pupuk terbesar di Asia. Selain Pabrik Kaltim-5, juga diresmikan proyek Revamping Asam Fosfat.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Arifin Tasrif menjelaskan, proyek Pabrik Kaltim-5 bernilai US$ 2,7 Miliar atau kurang lebih Rp 36,99 triliun (estimasi kurs Rp 13.700 per dolar AS). "Dengan adanya proyek ini kami berharap ketahanan Pangan Nasional semakin terjaga,” tutur Arifin, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (19/11/2015).

Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) mempunyai komitmen untuk mendukung program pemerintah dalam bidang Ketahanan Pangan Nasional yang selaras dengan program Nawa Cita. Hal ini juga sebagai langkah nyata dari Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2010 mengenai revitalisasi industri pupuk dalam memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri dan luar negeri.



Sebagai tindak lanjut dalam komitmen tersebut, PIHC bersama dengan anak perusahaannya membangun proyek pengembangan yang selain menyerap tenaga kerja, juga menjamin penghematan energi gas, penghematan biaya bahan baku produksi pupuk, menghemat biaya distribusi, serta menghemat biaya produksi dengan penggunaan batu bara sebagai bahan bakar.

Dengan nilai investasi sebesar US$ 2,7 miliar untuk proyek yang telah selesai dan siap beroperasi maupun yang tengah berjalan, proyek-proyek pengembangan tersebut menyerap tenaga kerja selama konstruksi sebanyak lebih dari 11.000 tenaga kerja dan lebih dari 1.600 tenaga kerja pada masa operasi.

Sementara itu, proyek Revamping Asam Fosfat dengan kapasitas 200 ribu ton per tahun untuk suplai bahan baku NPK dan Pabrik 5 Pupuk Kaltim sendiri dibangun dengan nilai kontrak proyek sebesar US$ 576 juta.

Memiliki kapasitas produksi sebesar 825.000 ton amoniak per tahun dan 1.155.000 ton urea per tahun, pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yaitu Urea Bulk Storage dan Boiler Batubara yang memiliki total nilai investasi sebesar US$ 155 juta.

Mempertimbangkan hasil produksi di atas, target pabrik ini diharapkan mampu menjadi penghasil amoniak dan urea terbesar di Asia Pasifik.
Pabrik Kaltim-5 milik PT Pupuk Kaltim. (Foto: Pupuk Indonesia)
PIHC hari ini juga melaporkan proyek-proyek yang telah selesai:

1. Proyek Asam Fosfat dengan kapasitas 200 ribu ton/ tahun bekerjasama dengan Jordan Phosphate Mining Company (JPMC) untuk suplai bahan baku NPK di Gresik.

2. Proyek NPK Granular-II dengan kapasitas 100 ribu ton/ tahun untuk penghematan biaya distribusi NPK wilayah Jawa Barat di PT Pupuk Kujang Cikampek.

3. Pembelian kapal Amoniak dengan kapasitas 13.800 ton untuk menjamin kelancaran dan penghematan biaya distribusi hingga USD 2 juta per tahun oleh PT Pupuk Indonesia Logistik.

Selanjutnya untuk proyek yang masih berjalan saat ini adalah:

1. Proyek Amurea II dengan kapasitas amoniak 660 ribu ton/ tahun dan Urea 570 ribu ton/ tahun untuk memperkuat ketahanan pangan di Jawa Timur serta dapat melakukan penghematan energi gas bumi di PT Petrokimia Gresik.

2. Pabrik Pupuk Pusri II B dengan kapasitas Amoniak 660 ribu ton/ tahun dan Urea 907.500 ton/ tahun untuk memperkuat ketahanan pangan di Sumatera serta dapat melakukan penghematan energi gas bumi yang berlokasi di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

3. Proyek STG-Coal Boiler dengan kapasitas 2x240 ton steam/ jam dan 23 MW Listrik untuk menghemat biaya produksi di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

4. Proyek NPK fused I dengan kapasitas 100 ribu ton/ tahun untuk penghematan biaya distribusi NPK wilayah Sumatera Selatan di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Dan untuk proyek-proyek yang akan segera dibangun ialah:

1. Proyek Amonium Nitrat dalam rangka sinergi BUMN antara PT Pupuk Kaltim dengan PT Dahana Grup, serta JVA (Joint Venture Aggrement) PT Kaltim Jordan Abadi yang merupakan Perusahaan patungan antara PT Pupuk Kaltim dan antara PT JPMC (Jordan Phosphate Mining Company).

2. Pembangunan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) atau IPP (Independent Power Producer) di Gresik, Cikampek dan Aceh juga akan dibangun oleh PT Pupuk Indonesia Energi. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.