Sukses

5 Deklarasi Utama KTT APEC 2015

Isu terorisme menjadi hangat diperbincangkan di sela pertemuan APEC setelah beberapa waktu sebelumnya Paris dilanda serangan teror.

Liputan6.com, Jakarta - Dihadiri perwakilan dari 21 negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) serta Presiden Amerika Serikat Barack Obama, para pimpinan global tersebut menerbitkan lima deklarasi utama sebagai hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2015 di Manila, Filipina.

Fokus agenda pertemuan yang digelar selama dua hari pada 18-19 November 2015 itu sebenarnya berkisar pada perdagangan, bisnis, dan ekonomi. Namun melansir Associated Press, Jumat (20/11/2015), isu-isu terorisme juga mewarnai pertemuan APEC tahun ini. Para pimpinan negara berjanji untuk bersatu memerangi berbagai akar penyebab terjadinya serangan teroris.

Isu mengenai terorisme menjadi hangat diperbincangkan di sela pertemuan APEC setelah beberapa waktu sebelumnya Paris dirudung serangan teroris. Selengkapnya, berikut lima deklarasi utama yang digaungkan para pimpinan negara pada KTT APEC 2015:

1. Memerangi terorisme

"Di bawah bayang-bayang serangan teroris di Paris, Beirut dan pesawat Rusia di Sinai, dan dimanapun, kami dengan tegas mengutuk seluruh aksi, metode dan praktek terorisme dalam bentuk dan manifestasi apapun. Kami tidak akan membiarkan terorisme mengancam nilai-nilai fundamental yang membahayakan kebebasan dan keterbukaan negara."

2. Peningkatan solidaritas

"Pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan peluang merupakan perangkat yang dapat memangkas akar penyebab terorisme dan radikalisasi. Kami menegaskan pentingnya peningkatan kerjasama dan solidaritas internasional dalam memerangi terorisme."

3. Memerangi kemiskinan

"Kami menyadari bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi belum belum tercapai hingga membuat jutaan orang keluar dari kemiskinan, jutaan orang telah benar-benar merasakan dampaknya. Kami menyerukan upaya yang lebih intensif untuk pengurangan dan pengentasan kemiskinan. Kami juga mengakui bahwa ketidaksetaraan telah menjadi rem pertumbuhan ekonomi dan persempitan kesenjangan itu sangat penting guna memacu pembangunan dan kemakmuran di Asia Pasifik."

4. Ekonomi dunia

"Kami bertemu di saat pertumbuhan global sedang tidak menentu dan terus merosot dari ekspektasi. Berbagai risiko dan ketidakpastian masih menghantui pertumbuhan ekonomi global seperti peningkatan permintaan yang tidak seimbang, volatilitas finansial dan masalah struktural yang memberatkan pertumbuhan potensi yang ada."

5. Perubahan Iklim

"Kami berkomitmen kuat untuk mencapai kesepakatan jangka panjang yang dinamis, ambisius, seimbang dan adil atas perubahan iklim di Paris Climate Conference pada Desember mendatang. Kami juga berupaya mengurangi peningkatan penggunaan energi berlebihan hingga 45 persen pada 2035, dan menggandakan energi terbarukan pada 2030 guna mencapai perkembangan energi berkesinambungan di kawasan Asia Pasifik." (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.