Sukses

JK Harap Perang R dan R dalam Munas Kadin Berlangsung Demokratis

Tema munas adalah 'Memperkuat Daya Saing Ekonomi Nasional dan Daerah Melalui Pembangunan Industri yang Kuat, Inovatif, dan Berkelanjutan.'

Liputan6.com, Jakarta - ‎Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ke VII yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada 24-25 November 2015 akan mencari ketua umum baru untuk periode 2015-2020. Dalam sambutannya di Munas Kadin tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar kandidat yang mencalonkan diri bertarung secara demokratis.

"‎Tentu juga pada hari ini Anda bingung memilih siapa ketua karena semua inisialnya sama. Saya lihat R dan R. Bagi pemerintah, mari kita jalankan pemilihan yang terbaik secara demokratis. Pemerintah mendukung siapa yang paling baik di antara kita semua secara demokratis, secara profesional," kata JK di Bandung, Senin (23/11/2015).


Untuk diketahui, terdapat 2 tokoh yang memperebutkan posisi tersebut, yakni mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial sekaligus Bos Recapital Group Rosan P. Roeslani.

Jusuf Kalla juga mengingatkan Kadin merupakan organisasi yang bergerak di ekonomi, bukan di bidang ‎politik. Antara organisasi ekonomi dan organisasi politik tentu berbeda.

Ketua Umum Kadin periode 2010-2015 Suryo Bambang Sulisto meminta kepentingan pribadi para kandidat ketua umum dikesampingkan. Ia menekankan pemilihan ketua umum dilaksanakan dengan cara-cara yang etis.

"Kadin bukan perjuangan untuk pribadi atau golongan, tapi untuk dunia usaha dan rakyat. Ketua Kadin bukan jabatan yang perlu diperebutkan dengan cara-cara yang tidak etis‎," ujar Suryo.

Kedua kandidat akan memperebutkan 132 total suara, terdiri atas 30 asosiasi-asosiasi dan 102 suara dari Kadin provinsi seluruh Indonesia.‎ 

Tema munas ini adalah "Memperkuat Daya Saing Ekonomi Nasional dan Daerah melalui Pembangunan Industri yang Kuat, Inovatif, dan Berkelanjutan". (Alvin/Gdn)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini