Sukses

Rupiah Diprediksi Tembus 14 Ribu per Dolar AS Tahun Depan

Ini sebagai dampak kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserves pada tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah masih dibayang-bayangi pelemahan pada tahun depan. Ekonom memperkirakan kurs rupiah berpeluang kembali terseret ke level 14 ribu per dolar Amerika Serikat (AS), sebagai dampak kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve pada tahun depan. 
 
Ekonom DBS Group Research, Gundy Cahyadi mengatakan, eksekusi kebijakan penyesuaian Fed Fund Rate akan mengerek penguatan dolar AS kepada seluruh mata uang. Itu artinya, semua mata uang bakal melemah, termasuk rupiah. 
 
Menurut dia, pelemahan kurs rupiah bukan karena fundamental ekonomi Indonesia buruk, melainkan karena penguatan dolar AS yang terus mendominasi kegiatan global. 
 
"Prediksi saya pelemahan rupiah masih terbuka di tahun depan. Peluangnya ke level Rp 14 ribu per dolar AS masih ada jika memang kurs Euro terus melemah terhadap dolar AS," ucap Gundy saat ditemui di Jakarta, Selasa (24/11/2015). 
  
Prediksi ini, diakuinya, mengakibatkan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di posisi 7,5 persen di 2016.
 
 
Lebih lanjut, Gundy memandang masih ada ketidakstabilan ekonomi di dunia maupun Indonesia, sehingga Otoritas Moneter perlu menjaga volatilitas rupiah. 
 
"Ini yang bikin BI Rate sulit bergerak di tahun depan. BI perlu menjaga volatilitas rupiah, dengan mempertahankan BI Rate karena basis pergerakan rupiah adalah satu faktor yang mempengaruhi sentimen keyakinan pelaku bisnis yang belum begitu pulih," jelas dia. 
 
Terpisah, Ekonom Raden Pardede mengaku, Indonesia sangat sulit mengontrol mata uang rupiah karena sistem devisa bebas sehingga keseimbangan pasar dunia menjadi penentunya.
 
"Tidak ada yang bisa menjamin currency di titik tertentu, karena kapital kita terbuka. Jadi lindung nilai (hedging) penting bagi pengusaha dibanding mengharap kepastian dari pemerintah dan BI. Tapi rupiah tahun depan akan stabil 13.700 per dolar AS tahun depan," kata Raden. (Fik/Nrm)

 

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.