Sukses

Calon Dubes Diminta Jualan Pesawat Buatan PT DI

Ini menjadi momentum penting bagi PT DI untuk mengenalkan produk pesawat buatan putra-putri Indonesia.

Liputan6.com, Bandung - PT Dirgantara Indonesia mengundang para calon Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia ke pabriknya di Bandung pada Rabu (25/11/2015). Undangan ini untuk memperkenalkan produk dan layanan PT DI yaitu Augusta Westland.

Nantinya, para calon Dubes diharapkan bisa ikut mengenalkan produk dan layanan PT DI ke negara-negara kawasan Asia yang menjadi wilayah penugasan mereka.

"Harapan duta besar, diundang hari ini pada dasarnya sesuai dengan pengarahan dari Presiden Joko Widodo menjadi agen-agen ekonomi di dunia," jelas Direktur Niaga dan Restrukturisasi Budiman Saleh.

Kunjungan calon Dubes Indonesia ini, menjadi momentum penting bagi PT DI untuk mengenalkan produk pesawat buatan putra-putri Indonesia.

"Hubungan kami dengan Kementrian Luar Negeri,  sudah terbina dengan baik, maka dari itu, jika membicarakan hal memproduksi produk PTDI, PT DI sudah banyak memproduksi maintenance untuk pesawat," tambah dia.


Direktur Produksi PT DI Arie Wibowo menjelaskan, sejarah PT DI. Perusahaan ini sudah memproduksi pesawat terbang sejak tahun 1976. Produk utama perusahaan milik negara ini adalah pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang dan jasa rekayasa.

"Pesawat yang diproduksi oleh PT DI memproduksi pesawat bersayap dan helikopter. Pesawat pada umumnya dioperasikan di bandara perintis atau di bandara besar," tutur Arie.

Dia juga menjelaskan, pada 2012 TNI Angkatan Udara (AU) mebeli pesawat kepada PT DI sebanyak enam unit senilai E£ 20 juta. Pesawat yang dipesan kemudian melalui upgrade maintance hingga akhirnya mampu kembali dijual kepada TNI AU seharga E£ 30 juta- 35 juta.

"Di tahun 2012, TNI AU membeli pesawat kepada kami sebanyak 6 unit, dengan total pembelian senilai E£ 26 juta per unit. Pesawat tersebut ditambahkan fasilitas fungsi VVIP senilai E£ 30 juta," tutup dia. (Apr/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini