Sukses

Berapa Harga Helikopter VVIP untuk Presiden Jokowi?

AgustaWestland sudah tersohor namanya di industri penerbangan, terutama sebagai produsen helikopter dunia. B

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo bakal mendapatkan helikopter baru menggantikan helikopter Super Puma yang usianya sudah tua. helikopter baru buatan Italia tersebut bernama AgustaWestland AW101 VVIP. Berapa harganya?

AgustaWestland sudah tersohor namanya di industri penerbangan, terutama sebagai produsen helikopter dunia. Banyak tipe helikopter yang sudah diproduksi pabrikan ini, termasuk yang dipesan TNI Angkatan Udara untuk kendaraan operasional Presiden, dengan tipe AW 101 VVIP.

Beberapa sumber di internet menyebut, helikopter besar ini termasuk salah satu yang termahal, karena mencapai puluhan juta dolar. 

Salah satu situs mengenai industri penerbangan dunia, Prime Industries bahkan menyebut, helikopter Jokowi ini adalah yang termahal saat ini. Dikutip dari situs tersebut, Kamis (26/11/2015), AgustaWestland AW 101 dibanderol dengan harga US$ 21 juta atau sekitar Rp 288 miliar (Kurs: Rp 13.732/dolar).

Helikopter lebar yang cukup menampung hingga 30 penupang ini bisa menempuh kecepatan hingga 309 km per jam. Dijadwalkan, helikopter ini nakal tiba di Indonesia pada April 2016.

Kepala Dinas Penerangan TNI-AU Marsma Dwi Badarmantyo mengatakan, hingga tahun 2019, ditargetkan TNI-AU akan mengelola 6 helicopter VVIP ini dan sudah masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) TNI-AU 2015-2019.

Helikopter kepresidenan jenis Agusta Westland AW-101 ini akan dioperasikan oleh Skuadron Udara 45 VVIP, yang berpangkalan di Lanud Halim. Saat ini, Skuadron 45 mengoperasikan helikopter kepresidenan jenis Super Puma buatan Perancis yang dirakit di PT Dirgantara Indonesia tahun 1980-an.

Selama ini, Skuadron Udara 45 yang dibentuk sejak tahun 2011 mengoperasikan lima helikopter Super Puma. Mereka sebelumnya tergabung dalam Skuadron Udara 17 VVIP yang mengoperasikan pesawat fixed wing dan rotary wing (helikopter).‎ (Zul/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini