Sukses

Hampir Separuh Cadangan Energi Panas Bumi‎ Dunia Ada di RI

Inovasi yang dilakukan menjadi hal yang sangat berharga mengingat sebagian besar cadangan panas bumi di dunia ada di tanah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) yang merupakan ank usaha PT Pertamina (Persero) saat ini tengah melakukan berbagai inovasi dalam rangka memaksimalkan energi panas bumi (geothermal) yang ada di tanah Indonesia.

Direktur Utama PGE, Irfan Zainuddin menegaskan, inovasi yang dilakukan menjadi hal yang sangat berharga mengingat sebagian besar cadangan panas bumi di dunia ada di tanah Indonesia.

"Indonesia 40 persen cadangan geotermal dunia ada di Indonesia. Kita ada di jalur gunung api dunia. Ini satu potensi yang harus kita manfaatkan," kata Irfan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (27/11/2015).


Dijelaskan Irfan, energi panas bumi ini merupakan sumber energi yang unik, berbeda dengan energi-energi fosil yang saat ini digandrungi seperti minyak bumi. Menurutnya, energi fosil ini ke depan akan semakin habis.

Selain itu, harga energi fosil sampai saat ini juga mudah terinvensi oleh beberapa hal. Sehingga ini mampu mempengaruhi pola bisnis industri-ndustri terkait.

‎"Energi geothermal itu bisa diperbarui sejauh kita bisa jaga subsurface. Lantas kenapa geotermal karena ini adalah energi yang dihasilkan oleh interaksi dari batuan dan air. Dari panas kemudian menghasilkan uap dan menggerakkan turbin. Dari turbin lantas jadi listrik," papar dia.

Dikatakan Irfan, pada tahun 2015 penggunaan geothermal dunia mengalami peningkatan. Dicontohkannya di Amerika Serikat dari 2687 Mega Watt (MW) di 2007 jadi 3450 MW, Indonesia 992 MW jadi 1340 MW.

Menurut Irfan, jika dilihat dari segi kapasitas yang teleh terdetaksi saat ini, Indonesia ada di urutan ke tiga dunia‎. Namun dari segi potensi cadangan energi panas bumi Indonesia mencapai 28 Giga Watt.

Untuk itu menjadi hal yang sangat wajar apabila PGE terus melakukan investasi demi memaksimalkan sumber panas bumi Indonesia yang melimpah tersebut. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini