Sukses

Bursa AS Berakhir Datar di Akhir Pekan

Sebanyak 2,79 miliar saham berpindah tangan di bursa AS.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup mendatar di akhir perdagangan Jumat (27/11/2015), seiring jatuhnya saham konsumen yang dipicu kecemasan investor atas laporan awal di musim belanja ini dan penurunan pelanggan Disney telah ikut membebani pasar.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 14,9 poin atau 0,08 persen ke posisi 17.798,49 poin. Kemudian indeks S&P 500 naik 1,24 poin atau 0,06 persen menjadi 2.090,11 poin dan Nasdaq Composite bertambah 11,38 poin atau 0,22 persen ke posisi 5.127,53 poin.

Tujuh dari 10 sektor saham utama indeks S&P tercatat naik sedikit. Di mana indeks energi turun 0,7 persen dipicu jatuhnya harga minyak. Sedangkan saham media dan peritel turun 0,4 persen.

Pasar saham AS ditutup tiga jam sebelum berakhirnya perdagangan di hari normal, terkait libur Thanksgiving pada Kamis.

Sebanyak 2,79 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 7 miliar selama tujuh sesi sebelumnya.

"Hari ini telah berakhir dan sepertinya pasar akan jatuh ke bawah minggu depan," kata Brian Battle, Direktur Perdagangan Performance Trust Capital Partners di Chicago.


Penjualan di toko AS dan pusat perbelanjaan terlihat tak terlalu ramai pada malam perayaan Thanksgiving dan Black Friday, karena masyarakat tampak hati-hati merespons tawaran diskon dan juga dipicu kondisi cuaca yang buruk.

Padahal, penjualan pada momen Thanksgiving dan Black Friday di bulan November dan Desember menjadi penting mengingat di masa ini pedagang bisa meraup kenaikan penjualan sebesar 20 persen hingga 40 persen dari total omzet tahunan.

"Kami percaya belanja Thanksgiving adalah hal utama," jelas Analis SunTrust Robinson Humphrey dalam sebuah catatannya. 

Adapun saham yang harus menyerah di akhir pekan, seperti Urban Outfitters (URBN.O) dengan penurunan 2,7 persen, diikuti saham Gap Inc (GPS.N) yang susut 2,5 persen. Kemudian saham Signet Jewelers (SIG.N) turun 1,7 persen, Tiffany & Co (TIF.N) dan Best Buy Co (BBY.N) semua turun lebih dari 1 persen.

Penurunan juga terjadi pasa saham perusahaan ritel, seperti Wal-Mart (WMT.N), JC Penney (JCP.N) dan ritel online Amazon.com (AMZN.O) yang turun kurang dari 1 persen.

Sementara saham Walt Disney (DIS.N) menjadi hambatan terbesar pada indeks Dow dan S P, usai turun 2,9 persen setelah mengatakan jaringan olahraga ESPN kehilangan 3 juta pelanggan pada tahun 2015.

Tampaknya pasar akan sibuk pada minggu depan karena investor bersiap-siap menghadapi laporan non-farm payrolls yang keluar pada 4 Desember. Pasar kemungkinan mengalami volatilitas, menjelang keputusan Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan yang berlangsung di pertengahan bulan Desember. (Nrm/Igw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.