Sukses

GE Ditunjuk untuk Pelihara Kilang LNG Donggi Senoro

Lingkup pekerjaan GE Oil and Gas Indonesia dengan memonitor dan merawat peralatan yang ada di kilang Donggi Senoro.

Liputan6.com, Jakarta - PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) menunjuk PT GE Oil and Gas Indonesia untuk pemeliharaan  peralatan Kilang LNG Donggi Senoro senilai €102 juta  atau sekitar Rp 1,5 triliun.  

"GE adalah perusahaan yang memiliki reputasi terpercaya sebagai perusahaan dengan basis teknologi tinggi.  Produk GE dan jasa layanannya digunakan mayoritas kilang LNG di dunia sehingga kami yakin bekerjasama dengan GE,‎" kata Presiden Direktur DSLNG,Gusrizal, di Jakarta, Senin (30/11/2015).

Gusrizal mengatakan, lingkup pekerjaan GE Oil and Gas Indonesia adalah untuk memonitor dan merawat peralatan yang ada di kilang, baik yang diproduksi oleh GE maupun oleh fabrikasi lain, termasuk penempatan personil di lapangan untuk menjamin keberlanjutan dan keandalan pengoperasian kilang.  

"Tujuan utama kami adalah memastikan kilang dapat beroperasi dengan baik dan memproduksi LNG secara andal agar kami dapat memenuhi komitmen mengirim LNG kepada para pembeli sesuai dengan misi perusahaan. Kami ingin memastikan operasi kilang tidak terhalang karena kendala teknis.  Oleh sebab itu, kami menunjuk GE untuk mendukung operasi kilang LNG kami," papar Gusrizal.

Kilang LNG Donggi Senoro dengan nilai investasi US$ 2,8 miliar, berlokasi di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, telah memasuki tahap operasional sejak Juni 2015 dan pengiriman kargo LNG  telah dilakukan sejak 2 Agustus 2015 untuk pasar domestik maupun internasional.

DSLNG telah menandatangani kesepakatan jual beli gas dengan produsen di hulu yaitu PT Pertamina Hulu Energi Tomori Sulawesi, PT Medco E&P Tomori Sulawesi dan Tomori E&P Ltd, melalui Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB PMTS), dan PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) melalui Proyek Pengembangan Gas Matindok (PPGM). 

Sesuai dengan kesepakatan tersebut, Kilang LNG Donggi Senoro akan mendapat pasokan dari Blok Senoro-Toili yang dikelola JOB PMTS sebanyak 250 juta kaki kubik per hari dan dari Blok Matindok yang dikelola oleh PPGM sebanyak 85 juta kaki kubik per hari.

Selain memasok ke kilang LNG Donggi Senoro, produsen gas juga memasok untuk industri domestik, antara lain untuk pabrik ammonia dan pembangkit listrik.

Di sisi pembeli LNG, DSLNG telah menandatangani perjanjian jual beli LNG jangka panjang dengan Chubu Electric, Kyushu Electric, dan Korea Gas Corporation.

Pengiriman kargo LNG telah dilakukan untuk KOGAS dan Kyushu, sedangkan pengiriman ke Chubu dijadwalkan pada akhir tahun ini. Kilang LNG Donggi-Senoro menjadi proyek pertama di Indonesia yang menggunakan skema hilir yang memisahkan produksi gas di hulu dengan pengolahan gas alam cair di hilir.

Model pengembangan hilir memungkinkan optimalisasi penerimaan negara sebab biaya pembangunan kilang tidak membebani pembayaran biaya ganti kegiatan operasi atau disebut cost recovery. Kilang LNG Donggi Senoro merupakan kilang gas alam cair keempat di Indonesia. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.