Sukses


Tiga Lokasi Jadi Fokus Pembangunan Rumah Murah di Banten

Anggota REI sudah membangun 22 ribu unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah hingga November 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang yang tergabung dalam Realestat Indonesia (REI) Banten terus menggenjot pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di daerah tersebut.

Tahun depan, pembangunan rumah rakyat secara besar-besaran akan dilakukan di tiga lokasi di Provinsi Banten yakni di Maja, Serang dan Parung Panjang.

Sedangkan hingga pertengahan November 2015, disebutkan secara  keseluruhan anggota REI Banten sudah membangun 22 ribu unit rumah untuk MBR dengan perincian 5.000 unit rumah bersubsidi, dan 17 ribu unit yang nonsubsidi.

"Kami terus melakukan percepatan pembangunan untuk mendukung program sejuta rumah meski di tengah kondisi perekonomian yang kurang mengembirakan," ungkap Ketua DPD REI Banten, Soelaeman Soemawinata, di sela-sela Rakerda REI Banten 2015 di Serpong, Senin (30/11/2015).

Dia menambahkan, untuk rumah subsidi REI Banten didukung Pemprov Banten terus melakukan pembinaan anggota untuk mempercepat produksi rumah bersubsidi.

Selain membantu mencari konsumen bagi pengembang rumah sederhana di daerah itu,  REI Banten juga membuat terobosan dengan menggandeng pelaku industri, salah satunya Himpunan Pengusaha Wilayah Serang Timur (Hipwis).

"Ini model baru dalam mendorong pembangunan rumah rakyat. Kami gandeng Hipwis yang memiliki sekitar 100 ribu pekerja. Jadi mereka yang punya lahan dan cari marketnya, dan pengembang REI Banten yang bangun," kata Soelaeman.

Lewat kerja sama ini, nantinya akan dibangun ribuan rumah tapak dengan harga sesuai ketentuan pemerintah yakni Rp 116 juta per unit. Lokasi perumahan berada di Cikande, yang merupakan salah satu basis industri di Banten. Menurut Soelaeman, tahap awal akan dibangun 200 unit rumah subsidi, dari target keseluruhan sekitar 1.500 unit.

REI Banten juga menerima tawaran untuk pembangunan rumah murah untuk pegawai Kementerian Pariwisata RI, dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

"Saat ini kendala dalam pengadaan rumah rakyat adalah perizinan, dimana pemangkasan perizinan di tingkat pusat belum menular hingga daerah. Meski begitu kami terus bangun spirit bahwa program ini bisa berjalan," papar Soelaeman.

Rakerda REI Banten 2015 mengusung dua tema yakni "Meningkatkan Peran Serta REI Banten dalam Pemenuhan Kebutuhan Rumah untuk Rakyat" dan "Memandang Banten sebagai Daya Tarik Utama Pertumbuhan Properti di Indonesia".

Gubernur Banten, Rano Karno berkenan membuka pelaksanaan rakerda yang diikuti 250 peserta anggota REI Banten. (Muhammad Rinaldi/Ahm)

 

Reporter: Muhammad Rinaldi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.