Sukses

Inflasi November 0,21%, IHSG Melesat 74 Poin

Ada sebanyak 137 saham menguat sehingga mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG itu di tengah rilis data inflasi November 2015 yang relatif rendah.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa (1/12/2015), IHSG naik 74,16 poin atau 1,67 persen ke level 4.520,61. Indeks saham LQ45 menguat 2,82 persen ke level 776,79. Sebagian besar indeks saham menghijau kecuali indeks saham DBX melemah 0,01 persen ke level 652,30.

Ada sebanyak 137 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 92 saham melemah dan 72 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 138.562 kali dengan volume perdagangan saham 1,87 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,74 triliun.

Secara sektoral, sembilan sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang melemah 0,70 persen. Sektor saham aneka industri naik 3,74 persen, dan memimpin penguatan sektor saham hingga penutupan sesi pertama. Lalu sektor saham keuangan menguat 3,5 persen dan sektor saham industri dasar menanjak 2,37 persen.

Meski IHSG menghijau, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SSIA naik 5,98 persen ke level Rp 620 per saham, saham BBCA mendaki 5,45 persen ke level Rp 13.050 per saham, dan saham LPKR mendaki 4,28 persen ke level Rp 1.340 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham MEDC turun 6,64 persen ke level Rp 985 per saham, saham BIPI tergelincir 9,68 persen ke level Rp 56, dan saham MYRX susut 2,29 persen ke level Rp 640 per saham.

Nilai tukar rupiah pun berada di kisaran 13.781 per dolar Amerika Serikat selama sesi pertama Selasa siang pekan ini. Bursa saham Asia pun bergerak naik antara lain indeks saham Jepang Nikkei naik 0,89 persen ke level 19.923,08, diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 1,65 persen ke level 22.359, dan indeks saham Singapura menguat 0,80 persen ke level 2.878,81.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi inflasi mencapai 0,21 persen pada November 2015. Kondisi ini berbeda dengan realisasi Oktober 2015 yang terjadi deflasi 0,08 persen. Akan tetapi, laju inflasi November 2015 ini lebih rendah ketimbang inflasi November 2014 sekitar 1,5 persen.

Adapun tingkat inflasi tahun kalender (Januari-November 2015) sebesar 2,37 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2015 terhadap November 2014) sebesar 4,89 persen. Komponen inti inflasi mencapai 0,16 persen dan inti tahun ke tahun 4,77 persen. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini