Angka Inflasi Membaik, Rupiah Menguat ke 13.808 per Dolar AS

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Pengiuatan rupiah tak terlalu besar karena masih ada tekanan dari faktor eksternal.

Mengutip data Bloomberg, Selasa (1/12/2015), rupiah berada di level 13.802 per dolar ASpada pukul 12.40 WIB. Level tersebut mengalami penguatan jika dibandingkan pembukaan yang ada di level 13.843 per dolar AS maupun penutupan sehari sebelumnya yang ada di level 13.847 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.777 per dolar AS hingga 13.855 per dolar AS. Dari awal tahun, rupiah telah melemah 11,41 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot DOllar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah berada di level 13.808 per dolar AS pada perdagangan Selasa (1/12/2015). Menguat jika dibandingkan perdagangan sebelumnya yang ada di level 13.840 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, pelaku pasar melihat bahwa angka inflasi yang membaik pada November. Hal tersebut memberikan dampak positif kepada nilai tukar rupiah.

"Namun memang faktor eksternal memberikan tekanan yang cukup besar sehingga penguatan rupiah tidak besar," jelasnya, Selasa (1/12/2015).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi inflasi mencapai 0,21 persen pada November 2015. Kondisi ini berbeda dengan realisasi Oktober 2015 yang terjadi deflasi 0,08 persen. Akan tetapi, laju inflasi November 2015 lebih rendah ketimbang inflasi November 2014 sekitar 1,5 persen.

Sedangkan pada perdagangan kemarin, rupiah tertekan cukup dalam setelah IMF akhirnya memasukkan yuan ke dalam kelompok mata uang utama dunia bersama dengan dolar AS, euro, yen dan poundsterling yang akan berlaku mulai Oktober 2016. (Gdn/Nrm)