Sukses

5 Pemicu Stres di Tempat Kerja

Stres kerap menjadi penghalang utama untuk produktif

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kalangan pekerja, stres kerap menjadi penghalang utama untuk produktif. Sebenarnya hal apa saja yang bisa memantik stres pekerja?.

Wrike, perusahaan pengembang piranti lunak, memutuskan untuk menggelar survei terkait hal tersebut. Perusahaan berbasis di California, Amerika Serikat tersebut bertanya kepada 1.500 pekerja berbagai posisi dan perusahaan.

Berdasarkan itu, Wrike melakukan pemeringkatan kendala pekerjaan yang menyulut stres pekerja. Berikut adalah lima stressor atau stimulan paling bikin stres pekerja, seperti dilansir Business Insider, Kamis (3/12/2015).

1. Putus Informasi

Andrew Filev, CEO dan pendiri Wrike, mengatakan, putus informasi dapat mengindikasikan ketergantungan antar-pekerja. Sebab, kemajuan teknologi memungkinkan terjadi kolaborasi pekerja lintas wilayah dan waktu.

"Jika Anda punya waktu, energi, dan ambisi dalam bekerja, namun diblok oleh sesuatu yang lain, itu sangat bikin frustrasi."

Filev juga mengatakan bahwa prioritisasi adalah penentu kesuksesan atau kegagalan karier Anda. Solusi umum, latih diri Anda untuk mengutamakan pekerjaan paling terpenting. Setelah itu selesai, Anda bisa beralih menggarap pekerjaan penting lainnya.

2. Proyek tak realistis

Proyek yang memiliki tujuan tak realistis sering kali merupakan hasil dari miskinnya komunikasi. Di luar itu, tugas juga terus mengalir lantaran orang lain tak tahu kerjaan apa yang sedang Anda lakukan dalam waktu tertentu. "Jadi, buat mereka, tujuan akhirnya bisa jadi realistis."

Untuk mencegah itu, Anda harus pastikan sudah berkomunikasi baik dengan rekan tim atau atasan terkait apa yang sedang dikerjakan berikut tenggat waktunya.

3. Deadline terus berubah

Realita hidup seperti bisnis, pasar, teknologi selalu bergerak cepat. Kita pun semakin banyak menerima informasi, Itu sering kali menuntut perubahan keputusan.

Hal ini sering kali berdampak pada perubahan deadline. Ketimbang stres menghadapi perubahan begitu cepat, Filev menyarankan agar berdamai dengan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya?

4. Kepemimpinan lemah

Bos yang memiliki kepemimpinan lemah dapat membuat tingkat frustrasi meningkat. Filev juga mengingatkan bahwa komunikasi adalah solusi terbaik untuk mengatasi ambiguitas.

Jika Anda belum mendapat kejelasan perintah atau tujuan perusahaan, carilah kesempatan untuk bertanya pada atasan.

5. Gagal dalam membuat prioritas

Filev mengatakan prioritas adalah penentu kesuksesan atau kegagalan karier Anda. "Pekerjaan bertambah setiap hari. Itu hanya akan menjadi buruk atau baik tergantung pada apa yang Anda lakukan terhadap itu."

Solusi umum, latih diri Anda untuk mengutamakan pekerjaan yang paling penting. Setelah itu selesai, Anda bisa beralih menggarap pekerjaan penting lainnya. (Vna/Nrm)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.