Sukses

Daya Beli Turun Karena Masyarakat Kurang Percaya pada Ekonomi RI

Dia menjelaskan, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, pemerintah harus memberikan dua kepastian

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 yang diperkirakan hanya mencapai 4,7 persen salah satunya disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat sepanjang tahun ini. Padahal selama ini daya beli masyarakat selama ini berkontribusi besar terhadap ekonomi di dalam negeri.

Pengamat Ekonomi, Firmanzah mengatakan, rendahnya daya beli sepanjang tahun ini disebabkan oleh kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kestabilan ekonomi sehingga mempengaruhi tingkat konsumsi.

"Confidence dari konsumen harus dinaikan karena kalau dilihat tren inflasi di 2015 tidak tinggi, tetapi belanja rumah tangga juga tidak naik, ini kan berarti ada yang salah. Confidence dari rumah tangga agak kurang," ujarnya di Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Dia menjelaskan, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, pemerintah harus memberikan dua kepastian. Yang pertama, kepastian terkait penyediaan lapangan kerja.

"Confidence ini dipengaruhi dua hal. Pertama soal tingkat kepastian pekerjaan. Jangan sampai isu tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengurangan produksi meningkatkan resiko PHK," kata dia.

Selain itu, pemerintah diharapkan juga menunda kenaikan harga dari komponen-komponen konsumsi masyarakat, seperti tarif listrik, harga gas dan lain-lain. Dengan demikian diharapkan masyarakat mempunyai dana lebih besar untuk konsumsi.

"Kedua, kenaikan yang bisa ditunda harusnya ditunda, seperti listrik, jalan tol, gas. Kalau tidak mendesak saya rasa pemerintah bisa mencari cara lain," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini