Sukses

IHSG Melemah Dipicu Aksi Jual Saham Investor Asing

Mengikuti jejak Wall Street dan Bursa Asia, IHSG dibuka melemah pada perdagangan pagi ini.

Liputan6.com, Jakarta - Mengikuti gerak Wall Street dan Bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG melemah dipicu aksi jual investor asing.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (4/12/2015), IHSG turun 23,816 poin atau 0,52 persen menjadi 4513,56. Pelemahan tersebut berlanjut saat pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG langsung turun 28,42 poin menjadi 4507,23.

Ada sebanyak 102 saham yang menopang penurunan, sementara 27 saham menguat. Kemudian 34 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.620 kali dengan volume perdagangan saham 117,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 156,8 miliar.

Secara sektoral, dari seluruh sektor kompak turun dan berada di zona merah. Saham sektor kontruksi memimpin penurunan dengan turun 0,73 persen. Diikuti sektor keuangan terkikis 0,61 persen dan industri dasar yang turun 0,59 persen

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 80,4 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 151 miliar.

Saham-saham yang mendorong pelemahan antara lain saham TMPO turun 15,38 persen, saham KARW terkikis 9,57 persen, dan saham VINS melemah 9,52 persen.

Saham yang menguat dan mendorong indeks antara lain ZBRA menguat 14,46 persen, TIFA naik 13,29 persen dan TIRT melonjak 10 persen dan BVIC naik 9,09 persen

Bursa Asia dibuka menurun tajam pada pembukaan merespons investor terhadap komentar The Fed dan European Central Bank (ECB).

Semalam, Gubernur Jenderal the Fed Janet Yellen sebelum kongres mengatakan, data ekonomi sejak Oktober memunggungi perkiraan bank sentral terhadap pasara tenaga kerja.

Dia menambahkan bank perlu berhati-hati dalam menaikkan suku bunga mendekati nol, tetapi dia menambahkan bahwa, meski setelah kenaikan awal suku bunga the Fed akan tetap akomodatif.

Nikkei Jepang 225 menyentuh level rendah dalam 3 pekan, turun 328 pon atau 1,65 persen ke level 19.621, dan diperdagangkan dalm posisi di zona merah.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo memprediksi gerak IHSG diperkirakan bervariasi. Hal itu seiring minim sentimen di dalam negeri dan pelaku pasar menanti pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan memutuskan soal suku bunga.

"IHSG akan berada di level support 4.505-4.535 dan resistance 4.560," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Lebih lanjut ia mengatakan, kalau IHSG dapat menembus level resistance 4.560 maka IHSG berpotensi menguat. Satrio menilai, pergerakan bursa saham akan dipengaruhi dari kondisi regional dan global ketimbang dalam negeri. (Ndw/Zul)

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini