Sukses

Pekerja Saat Ini Berisiko Pensiun dalam Kemiskinan

Anak muda mungkin sudah pasrah jika mereka bekerja lebih lama dari orang tuanya dan pendapatan pensiun lebih kecil dari generasi sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Masa pensiun rupanya harus benar-benar disiapkan secara dini. Apalagi sebuah studi terbaru menunjukkan jika di negara-negara kaya di dunia, sebagian orang yang baru memasuki dunia kerja berisiko pensiun dalam kemiskinan. Itu karena hanya segelintir negara yang mampu mempertahankan manfaat pensiun.

Seperti melansir Moneycnn.com, Senin (7/12/2015), generasi mendatang akan cenderung menemukan hak pensiun mereka jauh lebih kecil. Mereka pun berisiko menghadapi kemiskinan saat pensiun.

Itu sebabnya beberapa negara kaya berencana mendorong usia pensiun warganya menuju usia 70 tahun.

Sebagai contoh para pekerja di Inggris, Irlandia dan Republik Ceko. Ketiga negara ini mengharapkan usia pensiun warganya saat berumur 68 tahun. Berbeda di Luxemburg dan Slovenia, di mana warganya harus pensiun sebelum umur 60 tahun.

Ketika akhirnya harus pensiun, warga di negara-negara maju melakukan persiapan dengan memotong gaji mereka lebih besar dari penghasilan sebelumnya. Usia pensiun dinilai perlu meningkat karena orang hidup lebih lama di negara-negara maju.

Para pensiunan di Inggris, mereka melihat penurunan yang besar dalam pendapatannya saat meninggalkan pekerjaan hingga 38 persen dari gaji.

Dalam situasi yang buruk, para pekerja di Inggris akan pensiun pada usia 40 tahun dan mereka akan menerima dana pensiun 30 persen dari gaji pokok mereka.

Tetapi warga Spanyol, Luksemburg dan Turki akan jauh lebih beruntung, karena mereka akan menerima 82 persen dari jadi mereka sebelumnya.(Apr/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.