Sukses

Masuk Forbes, 50 Orang Terkaya Kesal Dikejar-kejar Pegawai Pajak?

Masuknya 50 orang terkaya di Majalah Forbes ternyata membawa mudarat ketimbang manfaat atau keuntungan.

Liputan6.com, Jakarta - Masuknya 50 orang terkaya di Majalah Forbes ternyata membawa mudarat ketimbang manfaat atau keuntungan. Akibat nama dan harta kekayaan maupun kerajaan bisnisnya terpampang di majalah tersebut, hidup para miliarder ini terusik karena selalu dikejar-kejar pegawai pajak.

Pengalaman itu pernah dirasakan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) sekaligus Mantan Ketua Umum APINDO, Sofjan Wanandi saat namanya masuk sebagai deretan orang terkaya di Indonesia versi media lain.


"Mereka tuh tidak untung, sebagian besar malah tidak suka karena mereka merasa datanya tidak betul. Kalau betul sih tidak apa. Mereka juga terganggu dengan pegawai pajak yang selalu mengejar mereka," ujar Sofjan saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (9/12/2015).

Ia mengaku, harta kekayaan para miliarder tersebut sejatinya lebih kecil dari nilai fantastis yang dibeberkan di Forbes. Perbedaan jumlah atau harta kekayaan tersebut menimbulkan kecurigaan pegawai pajak terhadap laporan pajak si taipan.

"Biasanya hartanya lebih kecil. Mereka bilang itu tidak betul. Dikejar-kejar pegawai pajak, ditanyakan karena mereka lapor setoran pajak sekian, tapi harta di Forbes sekian, jadi seolah-olah mereka bohong walaupun tarif pajak yang dikenakan sama saja paling tinggi 30 persen," tegas Sofjan. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.