Sukses

Kino Indonesia Alokasikan Dana IPO untuk Beli Merek

PT Kino Indonesia Tbk berencana meluncurkan produk baru pada tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Kino Indonesia Tbk (KINO) akan menggunakan dana hasil penawaran saham atau initial public offering (IPO) untuk akuisisi merek. Perseroan sendiri menawarkan saham perdana Rp 3.800 per saham dengan target dana diraih Rp 868,5 miliar.

Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk Harry Sanusi sendiri masih enggan membeberkan merek yang bakal diakuisisi. Namun, dia memastikan jika merek tersebut dari perusahaan lokal.

"Masih dalam penjajakan, sektor tetap konsumer. Personal care dan farmasi," kata dia di Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Penggunaan dana IPO sebanyak 27 persen untuk pembelian merek atau aset. Kemudian sebanyak 50 persen untuk mendukung belanja modal sehingga mendukung pertumbuhan organik. Lalu, 23 persen dananya akan digunakan perseroan dan entitas anak untuk mendukung modal kerja.

Harry menuturkan, juga berencana meluncurkan beberapa produk baru. "Ekspansi jelas untuk organik karena masih banyak produk yang kami bisa luncurkan karena beberapa kategori belum kita masuki," ujar dia.

Pada kesempatan sama, Direktur Keuangan PT Kino Indonesia Tbk Peter Chayson meyakini kinerja perseroan akan lebih baik pada tahun depan. Hal itu ditopang dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Itu juga didukung oleh peran distributor produk.

"Pertumbuhan KINO didukung distribusi luas, dari ujung ke ujung sektiar 940 ribu direct dan indirect outlet jadi kita memiliki jaringan luas," kata Peter.

Tidak menerangkan secara detil, Peter menuturkan tahun depan akan rilis produk baru.  "Produk baru akan kita luncurkan cukup banyak, stock keeping unit (SKU) baru untuk 2016 kemungkinan akan sekitar 75 SKU," tandas dia. (Amd/Ahm)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.