Sukses

Alasan Gaji Ekspatriat Lebih Tinggi dari Pekerja Lokal

Pekerja asing juga harus mengeluarkan tambahan pengeluaran untuk sewa rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini kebanyakan orang beranggapan pendapatan para pekerja asing (ekspatriat) lebih besar dari pekerja lokal pada level yang sama. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Managing Director Kelly Service Indonesia, Bernadette Themas mengatakan, pendapatan para ekspatriat tersebut terlihat lebih besar dari pekerja Indonesia karena adanya tambahan fasilitas yang harus dipenuhi sebuah perusahaan saat merekrut ekspatriat tersebut.

"Jadi kenapa lebih besar ekspatriat? Karena akan komponen yang lain, misalnya ada untuk sewa rumah, pendidikan anak, juga diberikan kesempatan pulang ke negaranya beberapa kali dalam setahun, itu bagian dari fasilitas. Itu yang membuat beda," ujar dia di Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Dia mengungkapkan, jika dibandingkan dari gaji pokoknya saja, sebenarnya gaji yang diterima oleh ekspatriat dan pekerja lokal tidak jauh berbeda.

"Jadi begitu juga kalau orang Indonesia kerja di negara lain juga akan dapat fasilitas seperti rumah, pendidikan dan lain-lain. Tapi kalau dari salary kita juga kompetitif," lanjutnya.

Bahkan menurut Bernadette, pada beberapa perusahaan, gaji yang diterima oleh para ekspatriat lebih rendah jika dibandingkan dengan pekerja lokal. Hal ini salah satunya karena masih jarangnya orang Indonesia yang mampu mencapai level atau kemampuan yang dibutuhkan. Sedangkan di negara lain, level dan kemampuan tersebut sudah banyak dimiliki oleh pekerjanya.

"Misalnya saya punya klien yang butuh project manager untuk power plant. Orang Indonesia jarang banget punya skill di situ. Tetapi begitu dilempar ke Eropa Timur, ternyata banyak yang punya skill itu. Jadi salary orang Indonesia bisa Rp 100 juta karena jam terbang tinggi. Tetapi begitu dilempar ke Eropa Timur sekitar € 3.500 (atau setara Rp 52,5 juta dengan kurs Rp 15.000 per Euro) per bulan tapi memang diberikan fasilitas lain. Tapi secara gaji kita kompetitif," jelas dia.

Meski demikian, ada berbagai macam alasan bagi perusahaan untuk mempekerjakan orang Indonesia dan ekspatriat. Hal tersebut biasanya disesuaikan dengan kebutuhan, keahlian, produktivitas dan budaya.

"Beberapa perusahaan lebih suka dengan orang lokal, karena sudah tahu budayanya, dalam berinteraksi tidak masalah. Tapi ada juga yang suka asing karena budayanya beda sehingga memperkaya wawasan dan juga produktivitasnya lebih tinggi. Persepsi ini yang harus dicerna oleh perusahaan sesuai kebutuhan," ujar dia. (Dny/Ahm)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

 

Bingung tentukan jumlah gaji yang tepat untuk karyawan? Lihat tipsnya di video ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.