Sukses

Jaga Ekonomi RI, Pemerintah Perlu Lindungi Pelaku Industri

Pengusaha mengharapkan kenyamanan dan keamanan untuk bisnis di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kelangsungan industri di dalam negeri dinilai menjadi kunci pertumbuhan ekonomi pada 2016. Untuk itu berbagai cara harus dilakukan pemerintah dalam menjaga keamanan dan kenyamanan para investor dalam berbisnis di Indonesia.

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan sebagai pengusaha hal yang penting bagi kelangsungan usahanya adalah ada keamanan.

"Mungkin memang industrialisasi harus dikembalikan dengan cara industri yang merasa dirinya sudah melayani buruhnya dengan baik, memberikan upah yang baik, mendaftar ke pemerintah meminta perlindungan supaya industrinya tidak diganggu‎," papar Dahlan di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Dahlan menuturkan, selama ini para pengusaha yang telah memberikan pelayanan dan jaminan kepada para pekerjanya masih sering mendapatkan intervensi dari para buruh dari perusahaan lain yang tidak mensejahterakan pekerjanya.

"Pemerintah harus layani ini, satu langkah konkrit kalau pemerintah atau kepolisian yang menjamin ini, tapi para pabrik mendaftar ke pemerintah, kalau seandainya ini dijamin pemerintah, tidak bisa disweeping, saya kira yang kembali ke industri akan sangat baik," ujar Dahlan.

Dahlan juga meminta kepada para pelaku industri untuk selalu bersyukur dan berpikir optimistis terlepas dari beberapa sentimen yang terjadi di dalam maupun luar negeri.

Ia menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7 persen pada kuartal III 2015  sudah cukup bagus. Angka itu dinilai hanya angka rata-rata, dengan demikian ada beberapa pelaku industri yang bisnisnya mampu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata tersebut.

"Kita harus berpikir tumbuh di atas 4,7 persen, baru 10 persen, 12 persen, atau 15 persen, jadi kalau dihitung rata-rata bisa meningkat," pungkas Dahlan. (Yas/Ahm)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini