Sukses

Wall Street Tumbang Tertekan Saham Energi

Indeks Dow Jones turun 252,45 poin atau 1,42 persen menjadi 17.496,64.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB) karena investor memantau pelemahan harga minyak dan data ekonomi AS, setelah Bank Sentral AS atau The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan.

Dilansir dari CNBC, Jumat (18/12/2015), indeks Dow Jones turun 252,45 poin atau 1,42 persen menjadi 17.496,64, indeks S&P 500 kehilangan 31,12 poin atau 1,5 persen menjadi 2.041,95 dan indeks Nasdaq anjlok 68,58 poin atau 1,35 persen menjadi 5.002,55.

"Harga minyak terus turun pagi ini. Saham-saham energi juga berguguran dan telah menyeret pasar ke zona merah," kata David Schiegoleit, Managing Director of Investments dari US Bank Private Client Reserve.

Saham sektor energi turun 2 persen seiring dengan turunnya harga minyak sebesar US$ 57 sen atau 1,6 persen menjadi US$ 34,95 per barel. Harga minyak Brent berada di posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir.
 
"Para pelaku pasar sedikit khawatir tentang seberapa kuat ekonomi AS, seberapa besar penguatan dolar AS, sementara harga komoditas terus berguguran," ungkap John Bredemus,  Wakil Presiden Direktur Allianz Investment Management.

Dolar AS memperpanjang kenaikan hampir 1,5 persen lebih tinggi terhadap mata uang utama dunia, dengan euro dekat sekitar US$ 1,08. Yen berada di dekat 122,80 terhadap dolar AS.

Harga emas berjangka untuk pengiriman Februari menetap US$ 27,2 menjadi US$ 1.049,6 per ounce. Saham Newmont Mining dan Freeport-McMoRan memimpin penurunan di sektor pertambangan.

Nick Raich, CEO The Laba Scout, menilai langkah The Fed menaikkan suku bunga acuan tidak akan menghapus ketidakpastian ekonomi makro.

Departemen  Perdagangan AS melaporkan defisit transaksi berjalan AS pada kuartal ketiga meningkat 11,7 persen menjadi US$ 124,1 miliar, tingkat tertinggi dalam hampir tujuh tahun karena dolar AS yang kuat membebani ekspor dan keuntungan dari perusahaan-perusahaan multinasional. (Ndw/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini