Sukses

Pemerintah Bakal Bangun PLTS Berkapasitas 5 Ribu MW

Pembangunan PLTS dengan total kapasitas 5 ribu MW akan dilakukan hingga 5 tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ‎berkapasitas 5 ribu Mega Watt (MW) secara bertahap. Dana untuk membangun PLTS tersebut sebagian berasal dari lembaga non bank. 

Ketua Tim Percepatan Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, William P Sabandar mengatakan, ‎pembangunan PLTS dengan total kapasitas 5 ribu MW akan dilakukan hingga 5 tahun ke depan dengan nilai investasi mencapai US$ 7 miliar. "Pembangunan PLTS ini adalah inisiatif untuk mewujudkan energi bersih," kata Willy, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Ada beberapa skema pendanaan PLTS tersebut, pertama dana berasal dari luar Anggaran ‎Pendapatan Belanja Negara (APBN), yaitu institusi keuangan non bank. "Anggaran dapat dari dana yang dikumpulkan dari non bank. Nanti akan melalui OJK. Nanti mereka akan fasilitasi bagaimana sektor energi bisa didanai," tutur Willy.

Selain itu, dana pembangunan PLTS juga bisa berasal dari dana ketahanan energi.‎ Dana tersebut berasal dari selisih harga BBM yang penurunan harganya lebih tinggi dari harga keekonomian. Selisih dana dari harga BBM dengan harga keekonomian akan ditabung dijadikan dana ‎ketahanan energi. "Dana ketahanan energi ini akan diharapkan bisa berikan insentif tadi. Ketiga adalah dana investasi nanti datang dari pemain luar negeri," jelasnya. 

Pada Oktober 2015 kemarin, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Pulau Jawa dengan kapasitas 1 Mega Watt (MW) di Cirata Purwakarta, Jawa Barat.

Direktur Utama PT PJB Muljo Adjie mengatakan, meski PJB sudah banyak membangun dan mengoperasikan pembangkit, PJB ingin mengembangkan pembangkit dengan menggunakan energi terbarukan. "Peresmian PLTS 1 MW di Jawa Bali, belum ada selama ini. Oleh karena itu kami bangun 1 MW ini," kata Muljo.

Investasi yang dikeluarkan oleh PJB untuk membangun PLTS yang ada di atas lahan seluas 1,5 hektare tersebut mencapai Rp 28 miliar. PLTS tersebut merupakan bentuk dukungan PJB terhadap penggunaan energi terbarukan dalam bauran energi sebesar 25 persen pada 2025.

"Kenapa kami concern di PLTS? Karena alternatif energi yang menjadi bagian dari kesiapan kami untuk berkontribusi dalam program pemerintah untuk bisa memenuhi 25 persen renubele energi termasuk PLTS di 2025 nanti," tuturnya.

Selain menjadi sumber energi, PLTS tersebut juga menjadi tempat penelitian, sehingga PJB bisa menjadi fasilitator pengembangan PLTS di tempat lain. "PLTS ini tempat penelitian, jika nanti PLN ingin membangun di pulau tertentu cukup menugaskan PJB, teknologi terbaru ini efisiensikan cocok untuk wilayah tertentu," pungkasnya. (Pew/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini