Sukses

Jokowi Buka Perdagangan Saham Perdana di Awal 2016

Tepat pada pukul 09.00 WIB Jokowi menekan tombol pembukaan perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bakal membuka perdagangan saham tahun 2016 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (4/1/2016) ini. Sudah menjadi tradisi, pembukaan perdagangan saham di BEI awal tahun memang selalu dilakukan oleh presiden atau wakil presiden. 

Jokowi dijadwalkan hadir di BEI pada pukul 08.30 WIB. Dalam pembukaan tersebut, presiden akan dijadwalkan hadir bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad.

"Sejauh ini masih confirmed Presiden yang buka perdagangan pada tanggal 4 Januari 2016," kata Sekretaris Perusahaan BEI Irmawati Amran kepada Liputan6.com, Senin (4/1/2015).

Tepat pada pukul 09.00 WIB Jokowi menekan tombol pembukaan perdagangan saham. Lalu, dilanjutkan dengan pidato serta arahan dari Presiden. Jokowi juga diagendakan melakukan dialog dengan pelaku pasar yang berada di Aceh dan Papua melalui teleconference.

Berdasarkan keterbukaan BEI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4.593,0 pada 30 Desember 2015 atau meningkat sebanyak 23,6 poin atau 0,51 persen dibanding sehari sebelumnya. Namun secara tahunan (year to date) IHSG turun sebanyak 633,94 poin atau 12,13 persen dibanding penutupan tahun 2014. Dana asing yang keluar sebanyak Rp 22,5 triliun.

Selain Indonesia, Bursa Thailand juga mencatatkan kinerja yang tak begitu baik di mana secara year to date turun 13,86 persen. Penurunan juga diikuti Bursa Malaysia sebanyak 3,87 persen, Bursa Singapura turun 14,25 persen, Bursa Hong Kong turun 7,30 persen, dan Filipina turun 3,85 persen.

IHSG cenderung bergerak fluktuaktif sepanjang 2015. Akan tetapi, IHSG tidak mampu menorehkan kinerja positif lantaran mendapatkan sentimen negatif, baik internal dan eksternal.

IHSG sempat sentuh level tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia di level 5.518 pada 31 Maret 2015 belum mampu dipertahankan hingga akhir 2015. IHSG mampu menguat ke level 5.500 tersebut didukung dari harapan terhadap pemerintahan baru.

Namun, harapan itu tidak sesuai dengan realisasinya karena perlambatan ekonomi. IHSG pun sempat sentuh level terendah di kisaran 4.120 pada 28 September 2015. (Amd/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini