Sukses

Harga BBM dari Sampah Lebih Murah Ketimbang Premium

TPA sampah Rawa Kucing menjadi tempat percontohan lokasi penyulapan sampah jadi BBM sintetik.

Liputan6.com, Jakarta - Sampah masih menjadi sumber masalah di perkotaan, namun jika dikelola dengan baik sampah dapat menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) sintentik yang harganya jauh lebih murah ketimbang Premium dan Solar.

Kepala Seksi Analisa Evaluasi Program Bioenergi Direktorat Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM‎ Trois Dili Susendi mengatakan,‎ instansinya telah melakukan pengembangan sampah yang diubah menjadi BBM sintentik. Harga BBM sintentik tersebut hanya Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu per liternya.

"Harganya lebih murah dari dari BBM fosil Rp 4 ribu sampai Rp 5 per liternya," kata Trois, dalam sebuah diskusi Low Carbon Technology for Solid Waste Management, di Jakarta, Rabu (6/1/2016).

Trois menambahkan, saat ini instansinya menjadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah ‎Rawa Kucing Tangerang, Banten, sebagai tempat percontohan lokasi penyulapan sampah plastik dan karet ban menjadi BBM sintentik. Dari 600 ton sampah per hari menghasilkan BBM sintentik 200 liter.

"Pengembangan ini pilot project pemerintah, nanti seperti BBM fosil, ungkap Trois.

Trois menuturkan, saat ini BBM sintentik tersebut sudah dapat diproduksi tetapi belum bisa dipasarkan karena masih dalam proses perizinan dan penelitian standar oleh Pusat  Penelitian  dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS ) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Kami secara legal proses diatur. Akhir tahun 2015, comptioning, standar dibuat dulu,bagaimana di uji coba BBPT dan Lemigas," ungkap Trois.
‎

Untuk memantapkan BBM sintentik tersebut, pihaknya akan melakukan uji coba pada motor kapal milik nelayan. "Kami uji coba untuk motor nelayan. Januari sudah bisa operasi," pungkasnya. (Pew/Ahm)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini