Sukses

Strategi BKPM Capai Target Investasi di 2016

BKPM telah menyiapkan 5 strategi untuk memacu target investasi di 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi yang ditanamkan ke Indonesia baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri bisa mencapai Rp 594,8 triliun pada tahun ini. Aliran investasi tersebut diyakini akan tercapai dengan 5 strategi utama yang telah ditetapkan.

Kepala BKPM, Franky Sibarani memprediksi, realisasi investasi pada 2015 kemarin akan menembus angka Rp 535 triliun. Jumlah ini diperkirakan melampaui target awal yang ada di angka Rp 519 triliun. Namun memang, realisasi angka investasi tersebut belum angka final karena saat ini masih diolah BKPM dan diharapkan tuntas segera untuk disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pertengahan Januari ini.

"Target investasi tahun ini naik 14,4 persen menjadi Rp 594,8 triliun dari target tahun lalu sebesar Rp 535 triliun sampai Rp 540 triliun," ujarnya saat Konferensi Pers di kantor BKPM, Jakarta, Jumat (8/1/2016). 

Diakui Franky, BKPM telah menyiapkan 5 strategi untuk memacu target investasi di 2016. Pertama, meningkatkan layanan perizinan investasi. Kedua, mengawal realisasi investasi. Ketiga, melakukan pemasaran investasi secara lebih terfokus. Keempat, meningkatkan iklim investasi. Kelima memastikan manfaat investasi untuk rakyat.

"Strategi ini diharapkan dapat memberi kepercayaan bagi investor yang sudah maupun yang akan menanamkan modalnya di Indonesia," harapnya.

Berikut ini rincian dari strategi BKPM:

1. Meningkatkan layanan perizinan investasi

2016
- Izin investasi 3 jam: BKPM akan merilis 9 produk pada layanan ini pada 11 Januari 2016 dan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.


2015
- PTSP Pusat di BKPM: Sebanyak 22 Kementerian dan Lembaga, perizinan online, 17.238 perizinan dan non perizinan telah diterbitkan, 162 izin K/L dilimpahkan dan izin investasi 3 jam.


2. Mengawal realisasi investasi

2016

- Pengawalan 100 proyek yang sedang dalam tahap konstruksi atau pembangunan.
- Pemberian fasilitas importasi barang dan investor relation officer.

2015
- BKPM sudah melakukan pengawalan sebanyak 80 proyek dalam tahap konstruksi. Dengan nilai investasi US$ 17,13 miliar, menyerap tenaga kerja 278.116 orang, nilai ekspor US$ 8,19 miliar pe rtahun dan nilai substitusi impor US$ 1,15 miliar setiap tahun.

3. Pemasaran investasi

2016
- Menambah Marketing Officer (MO) menjadi 14 tim atau negara atau wilayah di Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika Serikat (AS), Eropa, Australia dan Timur Tengah.
- 10+9 wilayah fokus pemasaran, tambahan Hong Kong, India, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Kanada, Rusia.
- 5 sektor prioritas.
- 8+1 kantor perwakilan dengan tambahan di China.
- Komitmen investasi meningkat.

2015
- Marketing Officer sudah memiliki 9 tim di Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika Serikat (AS), Eropa, Australia dan Timur Tengah.
- 5+5 wilayah fokus pemasaran seperti Jepang, Korea Selatan, China, Singapura, Malaysia, Australia, Inggris, AS dan Timur Tengah.
- 8 kantor perwakilan di Australia, AS, inggris, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan Uni Eropa.
- Sudah ada komitmen investasi Rp 1.852 triliun izin prinsip (naik 45 persen dibanding 2014) dan US$ 118 miliar minat investasi.

4. Meningkatkan iklim investasi

2016
- Ease of Doing Business dengan target naik ke urutan dua digit.
- Panduan investasi, kawasan industri ramah investasi, kebijakan pro investasi.

2015
- Ease of Doing Business atau kemudahan berbisnis di Indonesia telah mengalami kenaikan peringkat dari 120 ke posisi 109.
- Penyederhanaan izin, insentif investasi, kebijakan pro investasi.

5. Memastikan manfaat investasi untuk rakyat

- Program investasi menciptakan lapangan kerja.
- Program sinergi investasi dan pondok pesantren.
- Desk Khusus Investasi.

(Fik/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.