Orang Terkaya Dunia Kehilangan Rp 2.694 Triliun dalam Sepekan

Liputan6.com, Jakarta 400 orang terkaya di dunia kehilangan harta mereka sebanyak US$ 194 miliar atau setara dengan Rp 2.694 triliun di minggu pertama pembukaan perdagangan saham. Hal ini diakibatkan oleh melemahnya perekonomian China dan rendahnya harga minyak di pasaran.

Melansir Bloomberg, Senin (11/1/2016), sekitar 47 miliarder masing-masing kehilangan lebih dari US$ 1 miliar hartanya selama minggu terlemah perdagangan saham di Amerika Serikat (AS).

Total kehilangan harta para miliarder di awal 2016 ini diperkirakan tujuh kali lebih parah dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 29 miliar.

Tercatat 400 orang terkaya di dunia tersebut memiliki total harta kekayaan sebesar US$ 3,7 triliun, lebih sedikit dibandingkan setahun lalu yang mampu mencapai US$ 4 triliun.

Penemu Amazon.com, Jeff Bezos, yang merupakan miliarder dengan kinerja terbaik sepanjang 2015 kehilangan harta dengan nominal paling besar yaitu sebanyak US$ 5,9 miliar atau setara dengan Rp 81,9 triliun.

Miliarder yang menduduki peringkat keempat di daftar orang terkaya dunia ini mampu melipatgandakan kekayaannya sepanjang tahun 2015 menjadi US$ 53,7 miliar atau setara dengan Rp 745,8 triliun.

Bill Gates yang menduduki peringkat pertama orang terkaya dunia harus rela hartanya menyusut menjadi US$ 79,2 miliar atau Rp 1.100 triliun.

Sementara Amancio Ortega yang menempati posisi kedua orang terkaya dunia harus rela kehilangan US$ 3,4 miliar, sehingga hartanya menjadi US$ 69,5 miliar.

Apabila digabungkan, total hilangnya harta para miliarder dunia ini menduduki presentase 4,9 persen dari total kekayaan mereka.

Namun, diantara beberapa nama miliarder yang kehilangan hartanya, ada juga mereka yang mampu meningkatkan pendapatannya minggu ini. Salah satu diantaranya adalah pemilik Wal-Mart Stores Inc., keluarga Walton. Keluarga ini mampu mendapat peningkatan kekayaan sebesar US$ 2,5 miliar.

Jim Walton, anak pertama dari founder Sam Walton, merupakan anggota keluarga dengan nilai peningkatan kekayaan terbesar mencapai US$ 759 juta atau setara dengan Rp 10,5 triliun. (Vna/Ndw)