Sukses

Riset: Dering Ponsel Bisa Picu Kesalahan Kerja

Penelitian terbaru mengungkap risiko yang lebih buruk dari pemakaian ponsel saat kerja, yaitu memicu terjadinya banyak kesalahan.

Liputan6.com, Jakarta - Ponsel, terutama smartphone seperti sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Terlebih dengan segala kecanggihannya, ponsel kerap dibawa ke segala tempat. Tak heran jika ponsel tidak pernah dimatikan bahkan di saat-saat yang butuh konsentrasi, seperti bekerja.

Perusahaan memang tidak pernah melarang karyawannya untuk menyalakan atau menggunakan ponsel di kantor. Namun karyawan tentu perlu mengetahui batas penggunaannya.

Sejumlah ahli karier menganggap bahwa ponsel bisa mengganggu kerja para karyawan. Pesan yang masuk dan keinginan untuk membuka media sosial atau chatting online dapat membuat penyelesaian tugas mereka tertunda.

Tapi bukan itu saja. Dilansir Time, Kamis (14/1/2016) penelitian terbaru mengungkap risiko yang lebih buruk dari pemakaian ponsel saat kerja. Yakni memicu terjadinya banyak kesalahan.

Riset tersebut diterbitkan oleh Journal of Experimental Psychology: Human Perception and Performance. Studi itu mengungkapkan bahwa dering notifikasi dari ponsel bisa mengganggu pikiran dan konsentrasi kerja. Hanya dengan mendengar bunyinya saja, pekerja jadi rentan melakukan kesalahan.

"Walaupun notifikasi-notifikasi ini berdurasi singkat, mereka bisa memunculkan pikiran yang tidak relevan dengan tugas atau membuat pikiran kemana-mana. Ponsel bisa mengganggu atensi walaupun orang itu tidak berinteraksi dengan alat," ungkap peneliti.

Studi ini melibatkan sejumlah responden yang diberi beberapa soal. Pengujian itu dilakukan menggunakan ponsel mereka sendiri tanpa diberitahu maksud dan tujuan dari penelitian tersebut.

Hasil penelitian pun mengungkap, para responden banyak memberi jawaban yang salah ketika notifikasi di ponsel atau smartphone berdering. Bunyi pemberitahuan SMS, email, atau chatting terbukti memecahkan konsentrasi yang menyebabkan mereka salah memberi jawaban pada kuis.

Risiko yang lebih tinggi datang dari bunyi telepon masuk. Suara tersebut dapat memicu kesalahan kerja sebanyak tiga kali lipat. Alasan dari hasil-hasil ini pun cukup masuk akal. Menurut peneliti, walaupun manusia terutama wanita bisa multitasking, otak bekerja lebih baik jika kita fokus pada satu tugas.

Terlalu banyak pikiran akan membuat konsentrasi terbagi lalu pecah. Meski singkat, notifikasi terbukti mengganggu dalam waktu yang lama dan membuat Anda sulit kembali fokus.

Mematikan ponsel ketika berada di kantor memang sulit dilakukan. Terlebih untuk Anda yang aktif berhubungan dengan klien atau keluarga. Namun Anda bisa menjadikan penemuan ini sebagai bahan pertimbangan untuk mematikan ponsel atau mengaturnya ke mode 'silent' saat sedang fokus menyelesaikan tugas penting.

"Temuan ini menyoroti kebutuhan untuk memiliki pandangan yang lebih luas terkait gangguan dari ponsel," tulis peneliti dalam jurnal. (Vna/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini