Sukses

2.519 Desa di Indonesia Timur Akan Nikmati Listrik di 2016

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memprioritaskan penyaluran listrik di wilayah Indonesia Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memprioritaskan penyaluran listrik di wilayah Indonesia Timur. Untuk tahun ini, ada 2.519 desa yang akan mendapat aliran listrik. 

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 salah satu program kementerian ESDM adalah mengaliri listrik kepada 2.519 desa. "Ada beberapa program yang ditunggu masyarakat. Saya akan mengawalinya dengan program listrik desa," kata Sudirman, di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Sudirman mengungkapkan, program listrik desa tersebut akan dilaksanakan secara bertahap, dengan sasaran wilayah Indonesia bagian timur yaitu provinsi Papua dan provinsi Maluku, yang selama ini masih belum menikmati listrik. Kontrak pertama akan dilakukan di dua wilayah yaitu di Papua dan Ambon," tutur Sudirman.

Ia menambahkan, saat ini Kementerian ESDM sedang fokus membangun Indonesia Timur agar terjadi pemerataan pembangunan. Selain program listrik, Kementerian ESDM juga membangun sarana pengairan dengam membor 200 sumur, sehingga masyarakat wilayah Indonesia Timur tidak kesulitan mendapat air bersih.

"Memang jadi arah Kementerian ESDM karena wilayah timur merupakan daerah tertinggal yang harus kita beri perhatian lebih. Kami juga akan bangun 200 sumur bor air," pungkasnya.

KementerianESDM memperoleh alokasi anggaran 2016,sebesar Rp 8,563 triliun, anggaran tersebut 50,5 persenya atau Rp 4,326 triliun akan dibelanjakan untuk barang.

30,9 persen atau Rp 2,646 triliun belanja modal, Rp 834,5 miliar atau 9,7 persen untuk belanja pegawai dan Rp 756,7 miliar atau 8,8 persen untuk cadangan. 

Sebelumnya, Kementerian ESDM juga mencatat bahwa sampai 2015 terdapat 54.352 rumah tangga yang mendapat listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

Sudirman mengatakan, sampai akhir 2015, kapasitas listrik terpasang yang berasal dari pembangkit berbasis EBT mencapai 8.602 Mega Watt (MW).

"Untuk pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Pembangkit Listrik Tenaga MiniHydro dan Pembangkit Listrik Tenaga biomasa tahun 2015 mencapai 14,5 MW," ‎kata Sudirman.

Sudirman melanjutkan, untuk mendorong pengembangan listrik yang bersumber dari energi panas bumi (ge‎othermal), pada 2015 pihaknya telah melelang lima wilayah kerja panas bumi.

Sayangnya, la jut Sudirman, realisasi investasi di sektor energi baru dan terbarukan belum memuaskan. Pemerintah mematok target di 2015 lalu sebesar US$ 4,5 miliar. Namun pada realisasinya hanya mencapai US$ 2,92 miliar. "Target investasi EBT, target US$ 4,5 miliar, realisasi US$2,9 miliar. Belum cukup memuaskan," tutur Sudirman. (Pew/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.