Sukses

Wall Street Merosot, Harga Emas Naik

Harga emas naik 1,06 persen menjadi US$ 1.089,03 yang dipicu penurunan bursa saham AS dan harga minyak.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas naik hampir 2 persen pada perdagangan Jumat pekan ini yang dipicu melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan bursa saham yang tertekan. Sentimen itu mendorong kenaikan permintaan terhadap aset investasi lebih aman seperti emas.

Harga minyak yang berada di bawah US$ 29 per barel telah mendorong indeks saham utama di global jatuh. Hal itu dipicu kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan pasokan minyak berlebih.

“Anda berpeluang menghindari risiko dari tawaran investasi safe haven seperti emas. Karena ketika bursa saham menguat maka emas dapat kembali jatuh,” ujar Analis Standard Bank ICBC Tom Kendall.

Harga emas di pasar spot naik 1,06 persen menjadi US$ 1.089,03. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik US$ 17,10 menjadi US$ 1.090,70 per ounce. Pada penutupan perdagangan, harga emas naik 1,47 persen menjadi US$ 1.089,40.

“Kami telah memiliki awal baik untuk tahun ini. Harga emas berusaha konsolidasi dengan kisaran US$ 1.080-1.100,” kata Analis ActivTraders Carlo Alberto seperti dikutip dari laman CNBC, Jumat (15/1/2016).

Harga perak naik 1,18 persen ke level US$ 13,91 per ounce. Sementara Platinum turun 1 persen menjadi US$ 826,80.

Logam mulia mengalami kenaikan yang didorong melemahnya dolar AS. Dolar AS turun 0,5 persen terhadap sejumlah mata uang utama. Data ekonomi AS yaitu data penjualan ritel dan produksi industri pada Desember 2015 melemah dari perkiraan membuat dolar AS tertekan. (Ahm/Nrm)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini