Sukses

PLTG Beroperasi, Sulut dan Gorontalo akan Bebas Pemadaman Listrik

PLN telah mengoperasikan PLTG Gorontalo dan mengoperasikan kapal pembangkit listrik di Amurang.

Liputan6.com, Jakarta - PLN menjanjikan wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) tidak akan terjadi pemadaman listrik. Hal itu lantaran pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gorontalo yang merupakan proyek pertama pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (Mw) telah beroperasi.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Nusa Tenggara PLN, Machnizon Masri mengungkapkan, perseroan telah mengoperasikan sebagian kapasitas atau 50 Mw dari PLTG Gorontalo 4x25 Mw pada pekan lalu. Pengoperasian itu untuk dua unit dari empat unit pembangkit listrik.

"Ini adalah proyek pertama dari pembangkit listrik 35 ribu Mw yang sudah beroperasi," ujar dia saat Konferensi Pers di kantor pusat PLN, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Machnizon menjelaskan, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran serta kontraktor maupun Pemerintah Daerah yang bekerja keras selama 24 jam penuh setiap harinya. Sehingga PLTG tersebut sudah dioperasikan dengan masa pembangunan lebih cepat dari target.

"Kontrak kita enam bulan, tapi kita bisa selesaikan pembangunan hanya dalam empat bulan saja dari groundbreaking pada 4 September tahun lalu," tutur dia.

Ia mengakui, status dua unit pembangkit listrik ini masih tahap komisioning, kemudian masuk dalam rangka uji coba beban dan COD di kapasitas 50 Mw. Sementara diharapkan kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) di Amurang bisa masuk ke sistem PLN.

"Pengoperasian sisa dua unit pembangkit lagi sebesar 50 Mw akan menyusul pada akhir Februari 2016. MVPP Vessel uji cobanya sudah sampai 15 Mw dari 105 Mw, minggu depan bisa operasi sampai 100 Mw," kata Machnizon.

Dengan beroperasinya PLTG Gorontalo dan kapal pembangkit listrik di Amurang, Machnizon menegaskan, tidak akan ada pemadaman di wilayah Sulut dan Gorontalo mulai hari ini. "Malam ini atau mulai hari ini, di sistem Sulutgo sudah tidak ada lagi pemadaman. Tadi malam masih ada sekitar 10 Mw," ucap dia.

Seperti diketahui, pemadaman listrik terjadi di kota Manado dan Gorontalo sejak pekan lalu.
Manager PLN Area Gorontalo, Putu Eka Astawa menjelaskan, pemadaman listrik ini terpaksa dilakukan perseroan karena terjadi beberapa gangguan yang menyebabkan pasokan listrik berkurang.

Gangguan tersebut pertama PLN Gorontalo memang sedang mengadakan pemeliharaan mesin di Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Amurang.

Selain itu, terjadi kendala di PLTU Molotabu yaitu pecahnya mesin pendingin sehingga PLTU tersebut harus berhenti operasi untuk sementara. Penyebab lainnya adalah menurunnya debit air yang ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tanggari.

Dengan adanya ketiga masalah tersebut,pasokan listrik di Gorontalo harus mengalami penurunan 45 Mega Watt (MW). Menurut Eka, pemadaman sudah terjadi dalam kurun waktu sepekan terakhir, dan upaya perbaikan saat ini tengah dilakukan dan diperkirakan akan memakan waktu selama 1 hingga 2 minggu.

"Kami tetap harus lakukan pemadaman pelanggan umum di gorontalo antara 15 MW hingga 20 MW, " ujar Eka. (Fik/Ahm)
    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini