Sukses

Groundbreaking Kereta Cepat Batal Dilaksanakan Besok?

Presiden Jokowi meminta kepada seluruh jajaran yang terkait untuk bergerak cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Kilometer (KM) 95 jalan tol Cipularang atau biasa juga disebut dengan kawasan Walini, Bandung Barat, saat ini tengah riuh dengan beberapa pekerja dengan alat berat. Daerah tersebut sedang dalam proses pengerjaan perataan lahan yang bakal digunakan sebagai lokasi groundbreaking mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. 

Rencananya, peletakan batu pertama proyek ini akan dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (21/1/2016) besok. Namun, sampai hingga sehari sebelum acara tersebut berlangsung, pihak Istana masih belum bisa memastikan apakah acara peletakan batu pertama tersebut bisa berlangsung atau tidak. 

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, proses pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut masih terkendala. Masih ada beberapa perizinan yang belum selesai. Salah satu izin yang masih tersendat adalah izin analisis dampak lingkungan (amdal). 

‎"Ini masih menunggu tahap akhir hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup terutama, analisis dampak lungkungan (amdal), RKL dan RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan/Rencana Pemantauan Lingkungan) itu harus terselesaikan semua," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Untuk itu Presiden Jokowi meminta kepada seluruh jajaran yang terkait untuk bergerak cepat. menyelesaikan semua perizinan yang masih tersangkut‎ "Presiden menyatakan tidak boleh ada groundbreaking kalau semua peraturan belum terselesaikan dengan baik‎," tegas dia.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menambahkan, ada beberapa dokumen, terutama mengenai Amdal yang sedang direvisi. Ini dikarenakan izin amdal yang diajukan awal oleh konsorsium perusahaan yang akan mengerjakan proyek tersebut masih terlalu sederhana.

Dicontohkan Siti, kontraktor belum mencantumkan bagaimana penanganan pengaruh proyek terhadap air-air sawah yang berada di sekitar lokasi proyek.‎

"Yang seperti itu menghambat seluruhnya. Nanti caranya, izin lingkungan kita keluarin, groundbreaking jalan, kekurangannya nanti dilanjutin saja," tegas Siti.

Siti sendiri berjanji proses perizinan ini dapat diselesaikan hari ini sehingga proses ground breaking bisa dilakukan besok.

Sebelumnya, dalam Rapat Terbatas (Ratas) mengenai kereta cepat yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 4 Januari 2016 lalu memutuskan bahwa kereta cepat untuk relasi Jakarta-Bandung harus mulai dibangun pada 21 Januari 2015.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan meski saat ini masih terkendala perizinan dan pembebasan lahan, dengan kata lain, sebelum tanggal tersebut segala persoalan dapat segera diselesaikan.

"Intinya, proyek ini akan segera dijalankan pemerintah 21 Januari 2016. Harapan ground breaking bisa dilakukan. Perizinan sudah hampir selesai, harapannya 14 Januari 2016 perizinan sudah selesai semua," kata Pramono. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.