Sukses

Pertamina Tahan Penurunan Harga BBM

Pertamina juga melakukan efisiensi dengan memotong biaya produksi hingga 30 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero)  menahan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) meski harga minyak dunia terus merosot. Hal tersebut dilakukan untuk menutupi kerugian.

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, ‎Pertamina melakukan subsidi silang dari sektor hulu dan hilir minyaknya ketika harga minyak dunia mengalami penurunan.

Yaitu keuntungan sektor hilir dalam penjualan BBM digunakan untuk menutupi kekurangan sektor hulunya, dengan cara menahan harga BBM.
‎

"Tentu kami berharap ada subsidi antara stream dan down stream," kata Dwi, di Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Dwi menuturkan, saat harga minyak menurun hingga US$ 27 per barel, biaya produksi minyak pertamina sekitar  US$ 22-US$ 24 per barel. Namun biaya tersebut belum ditambah dengan biaya transportasi.

"Masih sekitar US$ 22- US$ 24. Tapi masih ada biaya untuk pendistribusian. Jadi perlu biaya transportasi lagi," ujar Dwi.

Dwi menuturkan, selain menerapkan subsidi silang, Pertamina juga melakukan efisiensi dengan memotong biaya produksi hingga 30 persen pada sektor hulu.‎
‎

"Sekarang yang jelas kita terpukul di up stream. Up stream tidak rugi saja kita harus potong cost of production 30 persen," ujar Dwi. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini