Sukses

10 Negara dengan Penghasilan Terendah di Dunia

Menurut data yang dikeluarkan oleh World Bank, negara yang memiliki nilai GNI terendah adalah Malawi.

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat penghasilan negara atau Gross National Income (GNI) merupakan hasil pengukuran dari seluruh pendapatan negara yang dihasilkan dari penjualan produk serta jasa yang dihasilkan.

Tingkat kemakmuran dan kesehatan di sebuah negara merupakan faktor yang sangat penting karena kondisi ekonomi dan status kemakmuran warganya sangat ditentukan oleh banyaknya uang yang mereka dapat dan kelengkapan infrastruktur yang ada di sekelilingnya.

Melansir halaman worldatlas.com, Senin (25/1/2016), tingkat kemakmuran suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor internal seperti kesenjangan sosial yang tinggi atau rawannya terjadi konflik di suatu negara mengambil porsi yang cukup besar bagi penilaian GNI suatu negara.

Menurut data yang dikeluarkan oleh World Bank, negara yang memiliki nilai GNI terendah adalah Malawi. Negara di benua afrika ini hanya mampu mencetak nilai GNI sebesar US$ 250 per kepala. Walaupun malawi memiliki sistem pemerintahan yang baik, perekonomian negara ini masih jauh dari kata stabil. Hampir setengah dari warga negara Malawi dikategorikan warga miskin.

Selain malawi, Burundi dan Afrika Tengah juga merupakan negara dengan tingkat kemakmuran sangat rendah di dunia. Burundi memiliki nilai GNI sebesar 270 US$ sementara Afrika Tengah mampu mencetak nilai US$ 330 per kepala keluarga. Hantaman keras akibat konflik yang terjadi di negara ini mengakibatkan kondisi perekonomian yang tidak stabil. Walaupun Burundi sekarang telah mencoba untuk bertransformasi ke arah yang lebih baik, kondisi perekonomiannya dinilai masih sangat lemah.

Berikut adalah daftar negara dengan tingkat kemakmuran terendah menurut nilai GNI.

1 Malawi US$ 250
2 Burundi US$ 270
3 Afrika Tengah US$ 320
4 Liberia US$ 370
5 Congo US$ 380
6 Nigeria US$ 410
7 Madagascar US$ 440
8 Guinea US$ 470
9 Ethiopia US$ 550
10 Guinea-Bissau US$ 550

(vna/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.