Sukses


Ini Cara Menghitung Keuntungan Investasi Properti Anda

Properti merupakan investasi yang menawarkan dua keuntungan sekaligus.

Liputan6.com, Jakarta - Properti merupakan investasi yang menawarkan dua keuntungan sekaligus. Pertama harga properti naik. Kedua, pemilik bisa mendapat income dari penyewaan. Oleh sebab itu, properti kerap disebut sebagai investasi yang ideal (ideal investment).

Dikutip dari laman Rumah.com, keuntungan pertama investasi properti adalah capital gain, yakni keuntungan yang didapat dari naiknya harga properti, atau harga properti saat ini dibandingkan harga saat membeli.

Misalnya, harga properti saat dibeli setahun yang lalu Rp 500 juta, saat ini harganya mencapai Rp 600 juta. Maka capital gain yang Anda peroleh adalah harga saat ini dikurang harga awal saat membeli; hasilnya dibagi harga awal saat membeli dikalikan 100 persen. (Rp 600 juta–Rp 500 juta=Rp 100 juta; Rp 100 juta:Rp 500 jutax100 persen = 20 persen). Jadi dalam satu tahun capital gain yang diperoleh adalah 20 persen.

Selain capital gain, Anda juga bisa memeroleh keuntungan dari yield, bila menyewakan properti milik Anda. Yield adalah keuntungan yang dihitung dari nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti.

Misalnya, harga properti Rp 100 juta sementara harga sewa Rp 5 juta per tahun, maka yield properti tersebut 5 persen. Yield umumnya dijadikan patokan potensi sebuah properti yang disewakan.

Sebagai patokan, yield rata-rata di kawasan Jabodetabek—dengan syarat kondisi normal, tak ada gejolak politik maupun ekonomi—untuk tanah 2 persen-5 persen per tahun, rumah (2 persen-5 persen), kondominium (6 persen-10 persen), ruko (2 persen-4 persen), perkantoran strata title (6 persen-10 persen), dan pergudangan (2 persen-5 persen).

Untuk investasi rumah sewa, pilihlah lokasi yang setidaknya bisa memberikan yield minimal 5 persen. Terkadang ada lokasi yang perolehan yield hanya berkisar 2 persen-3 persen. Jadi, sebisa mungkin jangan berinvestasi di kawasan tersebut.

Berinvestasi apartemen berlaku hukum high risk high return. Risikonya tinggi, tetapi yield juga paling tinggi, yakni 6 persen-10 persen. (Anto/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.