Sukses

Presiden Jokowi Minta KEIN Benahi Industri Nasional

Presiden Joko Widodo telah membentuk dan melantik anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pada 20 Januari 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk dan melantik anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) pada 20 Januari 2016. Sepekan berlalu, ternyata KEIN mendapat segunung mandat dari Jokowi untuk membenahi industri nasional atau reindustrialisasi demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Wakil Ketua KEIN, Arif Budimanta mengatakan, KEIN terbentuk atas dasar terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2016 tentang KEIN. Tujuan utamanya, kata Arif, membangun dan mengembangkan sektor riil atau industri nasional supaya bergerak lebih cepat.

"Ujung-ujungnya memberi kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja lebih banyak. Jadi atas dasar Perpres ini, ada tiga tugas utama dari KEIN," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Selasa (26/1/2016).

Tiga tugas utama itu, disebutkan Arif, terdiri dari melakukan kajian-kajian ekonomi dan industri, memberikan saran kepada Presiden, serta menampung mandat lain dari Presiden dalam rangka percepatan ekonomi dan industri.

"Kewenangan kami melakukan kajian-kajian, lalu hasilnya disodorkan ke Presiden dalam bentuk saran mulai dari perencanaan, operasional, monitoring dan evaluasi. Bahkan (saran) bisa disinergikan dengan pengembangan, semisal masuk paket kebijakan yang dibuat pemerintah, apakah insentif, deregulasi atau kepastian usaha," jelasnya.

Presiden Jokowi, diakui mantan anggota Komisi XI DPR ini, memberikan dua pesan kepada seluruh personel KEIN. Pertama, KEIN diharapkan mampu membantu memberikan saran proses-proses percepatan pembangunan reindustrialisasi. Saran ini tentunya dalam bentuk manajemen keseluruhan.

Kedua, sambung Arif, pembenahan industri nasional atau reindustrialisasi ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya, terutama pada 66 persen angkatan kerja yang sebagian besar hanya mengecap pendidikan sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP).

"KEIN juga konsen untuk meningkatkan pendidikan, keterampilan, kemampuan atau kompetensi angkatan kerja yang berpendidikan SD, SMP sebagai bagian dari proses reindustrialisasi. Bahkan kalau perlu ada sertifikasi sumber daya manusia untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang semakin ketat," tutur Arif. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini