Sukses

Izin Jadi 3 Jam, RI Banjir Komitmen Investasi Rp 206 Triliun

Kenaikan komitmen investasi di awal 2016 dari PMDN Rp 38 triliun dan PMA Rp 168 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan kenaikan nilai komitmen investasi 119 persen atau Rp 206 triliun sepanjang Januari 2016. Aliran deras komitmen investasi dari dalam dan luar negeri ini berkat layanan izin 3 jam mulai 11 Januari 2016.

Kepala BKPM, Franky Sibarani dalam Konferensi Pers Realisasi Komitmen Investasi Januari 2016 mengungkapkan, iklim investasi di Indonesia secara keseluruhan terjaga sangat baik. BKPM menggunakan ukuran komitmen investasi berupa izin prinsip.

"Izin prinsip pada Januari ini meningkat 119 persen menjadi Rp 206 triliun dibanding periode yang sama 2014 yang hanya Rp 94 triliun," ujar Franky di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Kenaikan komitmen investasi dari izin prinsip ini, sambung Franky, berasal dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 38 triliun atau naik 261 persen dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 168 triliun yang juga naik 101 persen dibanding periode sebelumnya.

Ia menjelaskan, peningkatan komitmen investasi karena pemerintah mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan di Tanah Air. Hal ini dibuktikan dengan bentuk apresiasi pemerintah dan investor luar negeri atas penanganan teror bom di Thamrin Jakarta, dan kesuksesan Indonesia menggelar Pilkada serentak tanpa gejolak.

"Pertumbuhan ekonomi kita juga meningkat, pemerintah fokus membangun infrastruktur dan melakukan eformasi dalam peningkatan investasi baik pelayanan, perizinan, insentif dan lainnya," terang Franky.

Ia menuturkan, penggerak utama kenaikan komitmen investasi adalah layanan izin investasi 3 jam. Sejak diluncurkan pada awal bulan lalu, layanan izin investasi 3 jam telah berhasil menarik nilai komitmen investasi Rp 31,8 triliun atau setara 15 persen dari total nilai komitmen investasi.

"Ada 7 perusahaan asing yang berkomitmen investasi senilai Rp 31,8 triliun. Dengan penyerapan tenaga kerja langsung mencapai 2.385 orang," ujar Franky.

PMA ke-7 perusahaan itu, Franky menyebut, 3 investasi berasal dari Singapura, dari Inggris 1 investasi, 1 investasi dari Malaysia dan 2 investasi dari China.

Sedangkan lokasi kegiatan penanaman modal mengincar wilayah Banten sebanyak 2 investasi, 2 investasi di DKI Jakarta, 1 investasi di Riau, 1 di Sulawesi Tengah dan 1 investasi di Sulawesi Tenggara.

"Sektor investasinya, 2 investasi di sektor pembangkit listrik, 2 di sektor real estate, 1 investasi di sektor pertambangan serta sektor elektronik dan pengolahan sampah masing-masing 1 investasi," ujar Franky. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini