Sukses

Bursa Asia Terangkat Spekulasi Suku Bunga The Fed

Harga minyak naik tidak kurang dari 8 persen, dan mengurangi tekanan pada saham energi.

Liputan6.com, Tokyo - Pasar saham Asia rebound pada Kamis (4/2/2016) ini, dipicu spekulasi jika Federal Reserve Amerika Serikat (AS) tidak akan menaikkan suku bunganya di sepanjang tahun ini, akibat pelemahan dolar dan lonjakan harga minyak dunia.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,9 persen. Indeks Australia naik 1 persen dan Korea Selatan 0,5 persen, melansir laman Reuters.

Dolar tercatat melemah karena beberapa hal. Mata uang AS menuju penurunan terbesarnya dalam satu hari sejak krisis 1998 dan 2008.

Sementara pembalikan tiba-tiba harga minyak memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi komoditas. Harga minyak naik tidak kurang dari 8 persen, dan mengurangi tekanan pada saham energi.


Pedagang tidak yakin apa yang memicu kekalahan dolar meskipun banyak yang menilai ini akibat komentar Presiden Federal Reserve Bank of New York William Dudley yang menyatakan kondisi keuangan yang lebih ketat akan menjadi pertimbangan the Fed pada pertemuan berikutnya yang digelar pada Maret.

Dalam sebuah wawancara, Dudley juga memperingatkan jika kenaikan tajam dalam dolar bisa memiliki konsekuensi yang signifikan bagi perekonomian AS.

Investor menilai, hal ini berarti The Fed tidak ingin melihat adanya kenaikan mata uang lebih jauh dan kemungkinan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Di sisi lain, investor Jepang, tampak senang dengan kekuatan baru mata uang yen terhadap dolar.(Nrm/Zul)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.