Sukses

‎Ekonom Kompak Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 4,7% di 2015

Konsumsi domestik masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi di 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom ramai-ramai meramalkan pertumbuhan ekonomi RI di periode 2015 ada di kisaran 4,7 persen. Proyeksi tersebut sama dengan asumsi pemerintah yang menargetkan 4,74 persen pada tahun lalu.

Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan ekonomi Indonesia pada 2015 akan tumbuh 4,72 persen dengan perkiraan 4,89 persen di kuartal IV 2015.

"Dorongan utama dari konsumsi rumah tangga dan pengeluaran pemerintah di akhir tahun fiskal 2015," ujar Lana di Jakarta, Jumat (5/2/2016).

Sementara itu, Kepala Ekonom CIMB Niaga Winang Budoyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2015 lebih optimistis, yaitu di kisaran 5 persen, sehingga secara tahunan ekonomi Indonesia bertumbuh 4,78 persen.

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Damhuri Nasution, meramalkan pertumbuhan ekonomi di 2015 sebesar 4,76 persen dan 4,92 persen di kuartal terakhir tahun lalu.

"Pengeluaran pemerintah lebih kencang karena proyek infrastruktur dan bertambah baiknya neraca dagang akibat penurunan impor lebih banyak dibanding ekspor," ucap Winang.

Di tempat terpisah, pengamat ekonomi Agustar Radjali mengaku konsumsi domestik masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi di 2015 ketika ekspor sulit diandalkan karena anjloknya harga komoditas dan penurunan permintaan dari negara lain, termasuk China.

"Ekspor kita kebanyakan usaha kecil dan menengah (UKM), bukan industri besar, jadi nilai tambah tidak besar. Beruntungnya ada pengeluaran pemerintah yang membaik di kuartal terakhir 2015 sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik," kata Agustar.

Indonesia, ucap Agustar ,mempunyai harapan besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena pemerintah saat ini semakin mengejar ketertinggalan membangun proyek infrastruktur, membenahi aturan, dan meningkatkan pelayanan supaya investor tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.

"Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi basis produksi barang dan jasa sehingga kita bisa jadi eksportir besar yang akan menolong pertumbuhan ekonomi kita ke depan," katanya. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini