Sukses


Kopelland Akan Bangun Apartemen di Bandung

Proyek apartemen yang akan dibangun Kopelland berada di lokasi strategis karena hanya lima menit dari pusat Kota Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kopel Lahan Andalan (Kopelland) menyiapkan investasi sekitar Rp 900 miliar untuk pengembangan dua tower apartemen di Bandung. Pengembang melirik potensi pasar hunian yang tinggi di Kota Kembang seiring pesatnya pembangunan infrastruktur di kota tersebut, termasuk keretaapi cepat Jakarta-Bandung yang sedang dalam pengerjaan.

Direktur Utama Kopelland Bogi Aditya mengungkapkan, sedari awal pihaknya memang sudah melihat adanya potensi pasar apartemen di Bandung. Selain karena faktor infrastruktur, Bandung juga masih merupakan destinasi wisata terkemuka di Tanah Air.

"Ada dua tower yang akan dibangun, dengan total sekitar 1.500 unit. Rencana groundbreaking pertengahan tahun ini, atau setelah Lebaran," kata Bogi kepada Liputan6.com, Selasa (9/2/2016).

Dari segi lokasi, proyek apartemen yang akan dibangun Kopelland berada di lokasi strategis, hanya lima menit dari pusat Kota Bandung, sangat dekat dengan Trans Studio Mall, dan berseberangan dengan lokasi superblok dan taman kota seluas 20 hektare yang akan dibangun Pemkot Bandung.

Dari segi konsep dan segmen pasar yang akan dibidik, Bogi mengaku saat ini masih dalam pembahasan akhir, sehingga belum dapat dipublikasi. Selama ini Kopelland dikenal sebagai pengembang hunian kelas menengah untuk pekerja eksklusif.

Saat ini Kopelland sedikitnya mengembangkan tujuh proyek properti di Bodetabek, dan sedang mempersiapkan tiga proyek baru di Bandung, Surabaya, dan Cikarang.

"Kami akan terus menambah cadangan lahan (landbank) yang sebagian besar berada di sekitar Bodetabek. Kami juga sedang jajaki lahan di Batam," papar Bogi.

Pasar Positif

Bogi optimistis pasar properti tahun ini akan menuju arah positif. Dia mengatakan, tahun lalu pasar properti nasional sudah mencapai titik terendah, sehingga pada 2016 sudah masuk tren bullish kembali. Kopelland tetap berinvestasi dengan meluncurkan proyek-proyek baru sehingga ketika booming nanti sudah tinggal memasarkan saja.

"Banyak indikasi yang memperlihatkan pasar properti akan menuju arah positif, namun yang jelas bisnis yang tidak pernah rugi adalah properti, karena harganya tidak pernah jatuh," papar Bogi.

Di 2016, menurut dia, ada dua segmen yang masih survive yakni segmen super premium yang tidak tersentuh krisis, atau segmen menengah bawah dengan harga di bawah Rp 500 juta.

Kopelland sedang berupaya meningkatkan terus portofolio asetnya, seiring rencana perusahaan properti ini yang menargetkan dapat melakukan pelepasan kepemilikan sahamnya ke publik (initial public offering/IPO). Salah satunya dengan masuk ke sektor properti komersial seperti mal dan gedung perkantoran (office tower).

"Ya kami punya keinginan ke arah sana (IPO), tapi tidak dalam waktu dekat. Kopelland sekarang fokus mengejar pertumbuhan pendapatan yang bagus, dan tentunya mengejar aset tumbuh lebih cepat," ujar Bogi Aditya. (Muhammad Rinaldi/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini