Sukses


Stadion Olahraga Ini Berbentuk Gelembung Tembus Cahaya

Stadion olahraga dengan bentuk unik memang sudah banyak ditemukan, namun stadion ini terbuat dari material membran baja tipis.

Liputan6.com, Jakarta - Kreasi arsitektur dalam mendirikan gedung unik tidak hanya sebatas pada gedung komersial atau residensial.

Baru-baru ini dibangun sebuah gelanggang olahraga di kawasan Lamezia Terme Italia yang mengadopsi bentuk unik menyerupai sekumpulan gelembung.

Arsitektur unik yang terletak di Antara Tyrrhenian dan pantai lonia di Calabria ini adalah karya tim arsitektur Vittorio Grassi Architetto and Partners.

Gelanggang olahraga seluas 8.000 meter persegi ini dapat memuat event olahraga dengan 4.000 kursi. Kapasitas ini bahkan bisa bertambah menjadi 5.000 kursi untuk perhelatan acara seperti konser, konferensi dan lainnya, yang ditulis Rabu (10/2/2016) seperti dikutip dari Rumah.com

Vittorio Grassi Architetto and Partners baru saja memecahkan misi membangun stadion berbentuk gelembung di Italia yang dibungkus oleh membrane tembus cahaya ETFE untuk mengoptimalkan pencahayaan di siang hari.

Bentuk bangunan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kedekatan penonton dengan lapangan bermain. Akses pemisahan yang minim didedikasikan untuk mendekatkan atlet dan penonton. Selain itu bentuk arsitektur hall memanfaatkan energi alami sehari-hari.

Kompleks pusat olahraga ini secara khusus di desain untuk menggelar acara olahraga internasional bagi atlet penyandang cacat.

Dengan struktur tembus cahaya ini, penampilan atap bisa berubah-ubah sesuai dengan pancaran cahaya di siang dan malam hari.

Bangunan ini terlihat begitu unik, dengan bentuk yang likuid dan asimetris, mengingatkan pada bebatuan garis pantai. Ide ini lahir dari struktur ringan agar dapat memanfaatkan volume aerodinamis. Dengan begitu, udara dapat bersirkulasi dengan lancar di dalamnya.

Bentuk “bebatuan” ini dipoles oleh angin laut yang bergerak di sekitarnya. Atap bangunan terhubung ke tanah dengan bentuk persegi dan tanggul sekitarnya dinaikkan sekitar lima meter dari permukaan tanah.

The Sports Hall didirikan diatas area seluas 8.000 meter persegi dengan atap terbuat dari elemen baja tipis dan membran lapis tiga ETFE.

Berkat jaring yang terbuat dari elemen baja tipis dan membran tembus pandang, penampilan atap ini berubah di bawah cahaya siang dan malam hari. Dengan cahaya alami, tekanan udara bisa bergerak secara konstan dan mengendalikan panas di musim panas dan musim dingin.

Akses ke lapangan dirancang pada setiap sudut tribun agar tidak mengurangi jumlah kursi dan mengganggu fokus atlet ketika sedang bertanding.

Tekanan konstan di dalam bantal udara ini membantu memaksimalkan cahaya alami, mengendalikan panas, serta mengurangi konsumsi energi.

Artikel ini dinukil dari inhabitat.com dan worldarchitecturenews.com

(Isnaiki K/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.