Sukses

Kemenperin Resmikan Asosiasi Industri Komponen Kereta

Sekitar 50 industri menjadi anggota sekaligus pendiri dari asosiasi.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengukuhkan pembentukan Asosiasi Industri Penunjang Perkeretaapian Indonesia (Indonesia Railways Component Manufacturer Association/IRCMA).

Direktur Jenderal ILMATE ‎Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menjabarkan, saat ini telah teridentifikasi sekitar 50 industri yang menjadi anggota sekaligus pendiri dari asosiasi tersebut. Ini terdiri dari sejumlah industri swasta dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selama ini memasok komponen kereta api seperti PT Pindad untuk rem, PT LEN untuk persinyalan, PT Barata untuk bogie, PT Krakatau ‎ Steel untuk bahan baku baja dan lain-lain.

"Industri-industri penunjang perkeretaapian ini telah sepakat untuk membentuk wadah komunikasi dan partnership dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk dapat berperan optimal dalam pengembangan perkeretaapian Indonesia," ujar dia di Jakarta, Rabu (10/2/2016).

 


Dia menjelaskan, saat ini kereta api merup‎akan salah satu tulang punggung transportasi massal masa depan di Indonesia dan diharapkan menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kereta api menjadi salah satu fokus utama pemerintah yang tertuang dalam Nawa Cita. Kita lihat sudah mulai dibangun infrastruktur seperti rel ganda di Jawa, Trans Sumatera, Trans Sulawesi, Trans Kalimantan bahkan untuk Trans Papua yang ‎sedang dikaji kelayakannya oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," kata dia.

Selain itu, lanjut Putu, juga penambahan rel kereta listrik (KRL), pembangunan Light Rapid Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) yang sedang dikembangkan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung. Serta proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kebutuhan pengembangan ‎kereta sangat besar. Industri penunjang perkeretaapian ini harus menjadi prioritas dan strategis untuk dikembangkan sehingga keterlibatan industri lokal dapat maksimal. Jangan sampai kita hanya gunakan komponen impor," dia menuturkan. (Dny/Nrm)
 




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini