Sukses

Industri Komponen Lokal Ingin Terlibat dalam Proyek Kereta Cepat

Kereta cepat masih merupakan hal yang baru bagi industri komponen kereta di dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Industri Penunjang Perkeretaapian Indonesia (AIPPI) meminta pemerintah untuk melibatkan industri komponen kereta lokal dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dengan demikian, diharapkan industri di dalam negeri juga mampu berkontribusi dalam proyek tersebut.

‎Ketua Umum AIPPI Tony Budi Santoso‎ mengatakan, kereta cepat masih merupakan hal yang baru bagi industri komponen kereta di dalam negeri. Namun dia meyakini untuk komponen-komponen tertentu sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Memang kalau kereta cepat ini sudah teknologi tinggi, tapi mungkin sekitar 40 persen bisa diproduksi di dalam negeri. Terutama dalam hal sarana dan prasarana," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Dia mencontohkan, komponen interior dalam kereta dan bagian roda kereta cepat diyakini sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Hanya saja selama ini belum ada order untuk memproduksi komponen-komponen dari kereta cepat tersebut.

"Seperti roda itu kan sifatnya habis dan dia akan aus, itu bisa setiap tahun diganti. Kemudian kursi-kursi, bagian interior, itu kami sudah bisa. Jadi harapan tidak langsung dari sana, karena teman-teman (industri lokal) bisa suplai," kata dia.

Jika belum bisa dilibatkan saat ini, kata Tony, setidaknya dalam 3 tahun ke depan industri komponen lokal sudah bisa berkontribusi pada kereta cepat ini. Dengan demikian, secara otomatis akan ada transfer teknologi sehingga ke depannya Indonesia bisa membuat kereta cepat sendiri.

‎"Perusahaan-perusahaan karya di Indonesia dari segi sarana bisa bangun jalur‎nya. Makanya kita harap sarana dan prasarana konstruksinya jangan sampai yang mengerjakan China juga. Kalau komponennya mungkin bisa dalam 2-3 tahun ke depan," tandas dia.

Untuk diketahui, PT Kereta Cepat Indonesia China mendapatkan mandat dari pemerintah untuk mewujudkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Langkah pemerintah menunjuk PT Kereta Cepat Indonesia China untuk membangun proyek kereta cepat tersebut juga sebagai upaya mendorong partisipasi swasta untuk membangun infrastruktur. PT Kereta Cepat Indonesia China merupakan perusahaan perusahaan konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) dengan perusahaan China.

Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut juga sebagai upaya pemerintah untuk mengantisipasi kebutuhan transportasi yang semakin berkembang untuk 50 tahun ke depan.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China, Hanggoro Budi Wiryawan menuturkan, kereta cepat Jakarta-Bandung sangat diperlukan meski sudah ada jalan tol dan kereta api. Alasannya, sarana transportasi yang ada saat ini telah padat. Menengok ke belakang, saat libur Natal 2015 kemarin terjadi kemacetan yang cukup parah di jalan tol.

Karena itu, Hanggoro melihat sebuah potensi untuk masuk menggarap proyek kereta cepat untuk rute Jakarta-Bandung terlebih dahulu.

"Kereta cepat program untuk menatap kebutuhan sampai 50 tahun ke depan. Meski sudah ada jalan tol, kereta api sudah padat. Kalau 2-3 tahun pasti akan lebih padat, apalagi kalau 50 tahun ke depan," kata Hanggoro.

Ia mengatakan, potensi penumpang juga mencapai 28 ribu per hari. Proyek kereta cepat juga berpotensi mendorong penumpang berpindah dari moda transportasi yang ada. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini