Sukses

Harga Minyak Amblas, Energi Terbarukan Tidak Laku?

PLN wajib membeli listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan energi terbarukan di Indonesia selama ini terganjal harga atau tarif yang mahal sehingga kurang menggairahkan bagi investor menggarap lahan bisnis ini. Namun saat harga minyak dunia anjlok, masih menarikkah pengembangan energi terbarukan?

"Harga minyak memang sekarang murah, tapi belum tentu 5 tahun mendatang masih murah. Jadi kita perlu konversi dari minyak ke energi terbarukan," ujar Wakil PresidenJusufKalla (Wapres JK) saat ditemui di acara BaliCleanEnergy Forum, Bali, Kamis (11/2/2016).

Dijelaskannya, pemerintah mengundang investasi di sektor energi terbarukan dengan menetapkan harga yang menarik. Sebagai contoh, sambung JK, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar US$ 13 sen per Kilowatt per Hour (Kwh) di Sumatera dan listrik dari pembangkit tenaga air dijual US$ 9 sen per Kwh.

"Harga sebesar itu sudah sangat bagus dibanding harga jual listrik dari pembangkit batubara yang cuma US$ 7 sen per Kwh atau yang pakai minyak bumi US$ 30 sen per Kwh ketinggian. Ini yang kita bedakan harganya antara batubara dengan energi terbarukan, bisa beda 30-40 persen," jelas JK.

Dirinya berharap, dengan kemudahan perizinan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan penawaran harga yang menarik, energi terbarukan akan berkembang di Indonesia. "Pada 9 tahun mendatang, bauran energi oleh PT PLN (Persero) harus sudah menggunakan 50 persen energi bersih," ucap JK.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, PLN wajib membeli listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik energi terbarukan dan pemerintah mendirikan badan khusus.

"Jadi kita tidak perlu khawatir. Walaupun harga minyak rendah tapi tidak akan selamanya, kita akan terus membangun energi terbarukan," pungkas Sudirman. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.