Sukses

Asing Borong Saham, IHSG Naik ke 4.775,86

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham pembentuk indeks terdapat satu sektor yang melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini. Aksi beli investor asing menjadi pendorong penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (11/2/2016), IHSG naik 43,37 poin atau 0,92 persen ke level 4.775,86. Indeks saham LQ45 juga menguat 1,13 persen ke level 839,019.

Ada sebanyak 147 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 111 saham melemah dan menahan pelemahan IHSG. Selain itu, terdapat 103 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup besar. Total transaksi harian saham mencapai Rp 6,8 triliun. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 251.391 kali dengan volume perdagangan saham 4,6 miliar saham.

Investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 800 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 800 miliar. Nilai tukar rupiah berada di posisi 13.460 per dolar Amerika Serikat (AS).

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham pembentuk indeks terdapat satu sektor yang melemah yaitu sektor poerkebunan yang turun 0,35 persen.

Sedangkan sektor yang memimpin penguatan adalah aneka industri dengan kenaikan 4,07 persen dan disusul oleh sektor industri dasar dengan penguatan 1,84 persen.

Saham-saham yang menggerakan indeks saham dan catatkan penguatan pada hari ini antara lain saham BLTZ naik 24 persen ke level Rp 5.600 per saham, saham BKDP menguat 21 persen ke level Rp 85 per saham, dan saham PTSN mendaki 15 persen ke level Rp 69 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham LION turun 10 persen ke level Rp 900 per saham, saham BIMA tergelincir 9,9 persen ke level Rp 473 per saham dan saham NAGA susut 9,6 persen ke level Rp 179 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, asing melakukan aksi beli dengan nilai yang cukup besar pada perdagangan hari ini. "Hal tersebut menjadi salah satu pendorong penguatan IHSG.," jelasnya.

Namun memang, harga minyak masih pada tren penurunan sehingga kenaikan IHSG tidak maksimal. Harga minyak masih berada di bawah kisaran US$ 30 per barel sehingga belum bisa mendorong saham di sektor energi untuk menguat. (Gdn/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini